"sal?"
"salma...."
"belum buka WhatsApp ku ya?" ucap pria yang suaranya tidak asing itu.
Salma, yang sejak tadi mendengar dengan jelas suara itu, tetap tidak menjawab. Itu bentuk protes karena Fajar menjawab "enggak ada pacar" ke wartawan.
"Sal, ini kamu mau ngomong atau engga? apa aku suruh ngomong sama tembok?" beruntung kesabaran Fajar masih tebal.
"Besok kosong? jalan yuk. Aku ada libur. Mau kemana? aku jemput," tanya Fajar.
"Ada undangan ke acara tv si, tapi bentar doang. Mmmm, jalan? Boleh, kemana aja yang perginya sama kamu," jawab Salma sedikit ketus.
"Ok, kita umroh"
Definisi pasangan yang kocak seperti ini, satunya lagi serius satunya malah bercanda. Giliran yang satu lagi bercanda dikira serius.
"Besok sekalian aku anter gimana? Ke pagi-pagi ambyar?," tebak Fajar sok tau.
"paling ga bisa soal pagi-pagi ambyar,"
Amarah Salma mereda setelah mendengar tawaran Fajar untuk mengantarnya syuting. Walaupun, jawaban yang Salma mau bukan "enggak ada pacar" tetap, seharusnya Fajar jawab "ada".
Sambungan telefon berakhir.
Besoknya, pukul dua belas siang, Fajar yang mengenakan kaos putih terlihat sedang menunggu Salma make up di ruangan VIP.
"Kak, lihat sini," panggil Salma kepada Fajar yang sedang mencoba makan karena kelaparan.
Salma tersenyum geli setelah berhasil memotret paras pria itu. Lucu, batinnya.
Dua jam berselang, Salma dan Fajar melanjutkan perjalanan. Mereka berdua mendengarkan lagu "Aku Milikmu" by Dewa 19 di mobil milik Fajar. Salma ikut bernyanyi di mobil, suaranya melebur bersama hiruk pikuk ibukota.
"Bagus ngga?" tanya Salma sambil menyodorkan foto selfie yang baru ia ambil.
Fajar mengangguk tanda setuju.
"Pasang insta story ah, captionnya : "punya mobil tapi ngga bisa nyetir, untung ada sopir"
"Oke, kan?" ledek Salma sambil mengangkat alis kirinya.
"Jangan dong, masa sopir si. Ganti ayang" protes Fajar yang tengah sibuk menyetir.
Salma menolak, ia menjulurkan lidahnya menggoda Fajar. Perjalanan mereka terhambat karena macetnya Jakarta, tapi hari ini hati mereka penuh, riuh. Selama mereka bersama, berdua, semua terasa bahagia, berbunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Фанфик[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...