Sejak Salma mulai paham soal jarak, ia jadi sering menghubungi Fajar duluan. Sering menanyakan apakah smash-nya sekarang sudah semakin keras seperti ibukota. Atau sesekali bertanya tentang servis Rian yang sampai Mars atau bulan.
Salma mulai mencari tau jadwal pertandingan Fajar. Ia searching lewat google, apakah ada live streaming yang menayangkan pertandingan badminton yang sedang Fajar lakoni. Biar bisa nonton tapi syuting tetap jalan.
Salma diam-diam juga sering stalk akun ig @/badmintalk untuk sekedar melihat foto Fajar sehabis pertandingan. Salma paling suka jersey navi yang Fajar kenakan. Vibesnya gagah. Apalagi yang lekbong.
Sekarang, menonton pertandingan bulu tangkis sudah jadi hobi barunya, selain tidur. Salma tetap menonton walaupun melalui layar ponsel. Ia berharap, suatu saat bisa menonton langsung di sana. Tanpa jarak pada pria idolanya.
Sudah hampir pukul setengah dua dini hari, Salma baru pulang bekerja. Tubuhnya jelas sudah sangat lelah. Tapi ia sempatkan membalas chat dari Fajar.
"udah, tadi dijalan mampir makan pecel lele," balas Salma.
Salma memotret wajahnya yang kusam terkena debu jalanan. Serta sisa-sisa makeup yang tinggal blush on yang memudar. Ia kirimkan kepada Fajar, dengan caption :
"baru pulang"
"capek😭"
"cari cuan gini amat"Fajar terpantau offline, seperti biasa. Sudah ngorok dia.
Paginya, baru ada pesan masuk dari Fajar.
"PAGIII"
"Eh, semalem baru pulang ya? sekarang pasti masih bobo"
"Minum air putih yang banyak ya, Sal"
"Udah aku pesenin vitamin buat jaga daya tahan tubuh kamu"
"Makannya dijaga, jangan sembarangan. Nanti aku kirim stok salad ya, kalo kamu udah bangun, telefon. Ok?"Walaupun Fajar tau, Salma tidak suka salad. Tapi setidaknya Salma masih mau makan. Ia paham betul itu yang Salma butuhkan. Ia khawatir nutrisinya tidak terpenuhi sempurna. Ya elah, jadi dokter gizi aja sono lu, jar.
Siang ini Salma ada meeting dengan orang. Sekarang sudah pukul sepuluh pagi, sedangkan meeting nya pukul sebelas. Tapi Salma masih terlelap dalam mimpinya.
"APAA?!!?" teriak Salma yang kaget karena dering telfon yang tiba-tiba masuk.
"Bangun, ini bentar lagi meeting sama orang," kata pria bersuara serak.
"Iya bentar ah, masih ada setengah jam juga,"
"Kalau macet gimana, hah?"
Lagi-lagi Rony jadi penyelamat Salma. Lagi-lagi Rony yang bertugas membangunkan Salma.
Iya, dia Rony. Laki-laki yang tidak kalah tampan dengan Fajar, tapi kalah posisi karena keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Fanfic[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...