Sudah tiga jam pesan Salma belum dibaca oleh Fajar. Biasanya tidak seperti ini.
Salma yang sedang membuka Instagram dan melihat story dari akun @/fajaralfian95 itu pun langsung membalas di komentar:
"kamu mau cerita? mumpung aku belum mulai gladi resik," tanya Salma yang tengah menunggu giliran gladi resik untuk acara 5 Agustus nanti di GBK.
Lalu Fajar membalas,
"nggak tau aku kesel banget, hari ini sial banget. orang yang punya mata harusnya bisa liat dong yang, itu kok udah kena raket lawan. nggak fair banget, anjing"
"aku maunya juga nggak gugur di perempat final yang, aku maunya juara"
"di Korea Open cuma bisa runner-up, mau balas di Jepang malah sampe semi final. ini Australia Open juga"
"Ya Allah yang, kenapa nggak adil banget si??????!"
Ingin rasanya Salma memeluk tubuh Fajar, menenangkan emosi yang datang menggebu-gebu. Fajar memang begitu, ia suka tertawa tapi punya emosi yang banyak juga.
Salma kerap kali menyaksikan Fajar menyalahkan dirinya sendiri karena tidak sesuai ekspektasi orang lain. Dan itu yang membuat Salma khawatir, kalau Fajar terlalu memikirkan beban yang ia emban. Jangan sampai itu membuatnya tidak bisa bermain lepas.
Salma menghela nafas, ia menyusun kata demi kata yang tepat agar tidak membuat Fajar semakin kepikiran.
"Yang, iya aku tau. Aku juga liat, aku setuju sama kamu. Poin 12 game pertama memang harusnya milik kamu, cuman ini udah berakhir. Hasilnya nggak akan berubah. Kamu emang kalah tapi nggapapa, masih ada kesempatan buat memperbaiki itu di BWC nanti di Denmark," begitu balasan Salma di direct message.
Salma kemudian mengirimkan quotes seperti ini :
"Nggak ada yang abadi, yang. Nggak ada. Semua pasti ada naik turunnya. Konsisten emang nggak mudah, tapi bisa diusahain. Nggak selamanya kita di atas, juga nggak selamanya kita dibawah,""Yang, udah ya. Kamu sekarang makan, sholat, tenangin diri,"
"Aku udah mau mulai gladi resiknya, nanti aku telfon,"
Sesibuk-sibuknya Salma, dia masih kepikiran bagaimana kondisi Fajar pasca kalah pertandingan. Apalagi Salma tau, Fajar/Rian jadi tulang punggung tim Indonesia yang sedang berjuang di Australia Open. Pasti ada banyak pihak yang terus mengkritik performa Fajar/Rian yang memang kurang apik.
Ponsel Salma tiba-tiba bergetar, ada motif yang masuk. Bukan dari Fajar, melainkan dari Mama Ita, mama kesayangannya.
Waduh. Kok Mama ita bisa tau?
Siapa yang ngasih tau?
Jangan - jangan netizen udah mulai nge-tag Mama Ita kalau ada postingan Salma & Fajar."😁😁😁"
Salma hanya menimpali dengan emot nyengir tanpa memberi tahu kejelasan hubungannya dengan Fajar.
"Nggak jadi sama Rony?," tanya Mama Ita lagi.
"Itu Temen mah," jawab Salma tegas.
"Rony temen, Diman temen, semuanya aja kamu anggap temen dek. Jadi jaman sekarang temen artinya pacar ya dek?,"
Aishhhh, bagaimana cara memberitahu Mama Ita guys.
Salma melanjutkan gladi resiknya untuk acara besok. Walaupun sebenarnya masih kepikiran Fajar, Salma berusaha fokus dengan GR nya saat ini.
Sambil memandangi wallpaper ponselnya, Salma bermonolog:
Yang, capek ya?
Capek ya kalau setiap gerak-gerik kita selalu dikomentari orang-orang?
Capek kalau setiap hal yang kita laukin selalu salah dimata mereka?Kita banyak ketawanya, dikira selalu bercanda.
Kita diem dikira kita memang nggak denger kritik mereka.
Lantas kira harusnya berbuat apa?Kita juga manusia.
Kita punya salah dan dosa.Kita bukan malaikat yang sepenuhnya suci tanpa dosa.
Yang, kuat sampai tamat ya.
Sama aku, kita berdua bareng-bareng lewati semua fase.Kayak air laut, karir kita bakal pasang dan surut.
Tapi rasanya tetap sama.
Sebab kita tau bagaimana prosesnya.Sayang, kamu hebat.
Jangan lengah dan tetap berjuang, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Fanfiction[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...