Menghadapi Salma, bukanlah perkara yang mudah untuk Fajar. Salma masihlah sangat muda kalau bicara soal umur. Salma masih butuh senang-senang dengan kehidupannya. Salma bisa dewasa, tapi tidak dalam semua aspek. Salma juga bisa bertingkah seperti anak kecil yang masih harus dituntun saat berjalan.
Fajar yang lebih matang, berharap bisa jadi tumpuan.
"Aku tau kamu nggak suka ldr, tapi tolong ya. Aku butuh support kamu,"
"Tanpa kamu minta, udah pasti aku kasih, Sayang. Kamu nggak usah mikirin aku sebegitunya, fokus sama pertandingan. Latihan yang rajin. Good luck champ! " kata Salma jadi penutup panggilan video mereka di jam sepuluh malam.
Malam ini terasa berbeda setelah Salma mengungkapkan kekhawatirannya. Fajar yakin ini bakal dilewati dengan baik. Ini salah satu ujian hubungan yang akan terus ada. Tinggal bagaimana kita menghadapinya. Tinggal apa respon yang kita beri.
Mamah Majalaya is calling...... ☎️
"Assalamualaikum mah, kenapa?"
"Kapan aa mau ngenalin calonnya, kalau nggak dibawa kerumah ya ayo kita makan bareng aja berempat sama Bapa," ajak Mamah Fajar.
"Calon apa mah?" tanya Fajar belaga oon.
"Ya calon istri, masa calon anak. Kalau calon anak ya harus punya istrinya duluuuuu!!!!,"
"Sabar mah sabar, iya Salmanya masih sibuk nyanyi, nanti kalo lagi ngga manggung ya, aa tanya dulu,"
"Ooo, awewe baru aa biduan?"
"Bukan biduan mamah, penyanyi. tapi suka goyang si,"
"Ele eleh, yang ditonton aa pas dirumah itu ya? Yang nyanyi rungkad itu?"
"Iya mamah,"
"Ya udah, mamah pengin video call-an dulu aja juga nggak papa, ayo sambungin ke saha namina? Salma?"
Haduh, mamah ada-ada aja deh. Mana Salma kayaknya udah ngorok lagi.
Fajar akhirnya mengirim pesan kepada Salma untuk menawarkan apakah mau bergabung dengan Mamahnya dalam panggilan video. Salma mengiyakan sambil sedikit deg-degan dan terciptalah momen seperti ini,
Mamah Majalaya : "eh, neng geulis, kumaha damang?"
Salma : "damang, mah. eh tante,"
Celetuk Salma yang gugup bingung memanggil calon mertuanya apa. Beruntung Salma tau sedikit bahasa Sunda, jadi ya tidak memalukan lah ya.
Mamah Majalaya : "panggil mamah juga nggak papa kok. Salma, saya Mamahnya Fajar. Mamah tuh pengin kamu main ke rumah, nanti karaokean bareng lagu-lagu Sunda,"
Fajar hanya bisa mengernyitkan dahi mendengarkan percakapan mamahnya dan calon mantu.
Salma : "saya baru bisa lagu es lilin ma cece, doang tante. eh mamah"
Terlihat Mamah Fajar sudah senang dengan kepribadian Salma yang sederhana dan tidak dibuat-buat. Mamah Fajar banyak melontarkan candaan yang dibalas Salma dengan tersenyum mode malu-malu karena ini pertama kalinya ia melakukan panggilan video dengan Mamah Fajar. Menurut Salma, Mamah Fajar sosok yang chill seperti Fajar.
Tidak banyak mengobrol, karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Sudah waktunya Salma istirahat walaupun tidurnya nanti jam setengah tiga pagi.
"Mamah kamu lucu kayak kamu, seng" ketik Salma dipesan WhatsApp nya.
Seng, panggilan baru Salma kepada Fajar. Selain sayang, bestie, Ka Fajar dan lu. Karena sayang terlalu panjang baginya, jadi disingkat seng saja.
"Udah cocok lah ya," goda Fajar.
"Masa ya seng, fyp ku di tiktok munculnya orang-orang lamaran terus, curiga nih bakal dilamar" kata Salma spontan.
"ya kamu siapnya kapan sayang, aku tinggal nunggu kamunya,"
"kalo nggak Jum'at ya Sabtu lah," ucap Salma bercanda.
Kalau dibilang terlalu cepat, memang iya. Kenal baru tiga bulan, intens berhubungan baru sebulan dan jadian baru sehari. Tapi, memang Fajar ini kurangnya apa?
Manis?
Sudah pasti.Mapan?
pe en es cuy.Sayang anak?
jangan ditanya. alumni pecinta anak orang.Family man? orang setiap libur aja mengutamakan waktu bersama keluarga.
Berprestasi? Fajar masuk tokoh berpengaruh Indonesia versi Fortune Indonesia di urutan ke -14.
Kurang apa?
Sampai saat ini, Fajar belum bisa mengambil langkah menuju jenjang yang serius. Bukan karena ingin main-main, tapi mengenal Salma juga perlu waktu. Baginya, menikah bukan hanya menyatukan dua insan semata. Namun dua keluarga. Yang mana itu tidaklah semudah yang dikira.
Fajar, dari dulu sudah punya niatan untuk menikah. Pun dengan mantan sebelumnya, ia pernah mendiskusikan tentang hal ini. Namun memang bukan orangnya. Belum waktunya.
Belajar dari itu, Fajar tidak mau buru-buru. Walaupun memang teman satu angkatannya sudah lebih dahulu mengambil langkah itu. Fajar lebih bersabar dan memikirkan tahap demi tahap untuk masa depannya.
Baginya, menikah bukan hanya tentang perayaan dan pesta semata. Menikah adalah menjalani janji suci yang telah diucap. Menjalani hari sebagai suami istri dan beribadah bersama apapun perbuatannya. Menyenangkan istri adalah ibadah, pun sebaliknya. Secara halal, secara resmi dan direstui.
Bicara soal restu, ini yang agak menakutkan. Fajar belum pernah bertemu dan mengenal keluarga Salma. Berbeda dengan mantan Salma yang sudah diajak kemana-mana. Ya, bagaimana bisa bertemu, orang Fajarnya saja sibuk tak menentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Fanfic[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...