Puisi Rony

711 46 0
                                    


Sejak aku melihat senyummu,
Aku jadi percaya
Tuhan itu adil

Bertemu denganmu adalah berkat terindah
Yang tidak pernah aku duga

Aku hanya bisa diam
Sebab kita berbeda

Kita bisa saja bersama,
Tapi tidak untuk selamanya

Aku menyayangimu

Salma yang terperangah membaca untaian puisi di buku Rony-pun langsung mengkonfirmasi kepada orangnya,

"Ron, lo lagi jatuh cinta?"

"Udah lama," jawab Rony sambil membenarkan posisi duduknya.

Salma ikut duduk disamping Rony, memastikan jawaban yang ia dapat, valid kebenarannya.

"Oo, ini buat mantan lo? atau lo lagi naksir cewe?"

"Kepo banget si, sini buku gue," kata Rony mengambil buku catatan dari tangan Salma.

"Sorry sorry, itu tadi ngga sengaja kebuka bukunya. Trus gue baca deh,"

"Bagus lho, puisinya" tambah Salma.

"Mau gue bikin lagu," kata Rony merespon pujian yang Salma lontarkan.

"Beruntung banget ya, perempuan yang dibikinin lagu sama lo. Pasti dia seneng banget,"

Salma, itu lagu buat kamu. Lagu itu nyeritain kamu. Rony jatuh cinta dari dulu. Tapi, Rony juga ingat dengan Tuhannya. Dia hamba yang taat.

Rony hanya takut dengan jalannya hubungan beda keyakinan, sebab yang sebelumnya juga begitu. Berakhir dengan cepat.

"Lo pulang sama siapa? nebeng dong," pinta Salma membuyarkan lamunan Rony.

"iya," singkat saja, seperti biasa.

"Mampir pecel lele, hehehe" pinta Salma kepada Rony.

"Yuk!!!" ucap Salma bersemangat sampai refleks menggandeng tangan Rony.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran. Seperti sejoli yang sedang kasmaran, berkendara dibawah senja. Sayangnya, kenyataannya mereka hanya berteman.

Jarak Kos Salma dengan studio sekitar 30 menit kalau pakai motor, setiap ada kesempatan pulang bareng Rony, pasti ia manfaatkan. Rony juga enggak keberatan, sebab membahagiakan orang yang ia sayang adalah kewajiban.

"Mas, pecel lele dua ya, dibungkus" ujar Salma didepan tempat pecel lele langganannya.

"Gue nggak pesen, " tolak Rony.

"Gue traktir, tenang,"

Sudah pukul setengah tujuh malam, tiba-tiba Salma terlelap dengan keadaan membonceng Rony. Kebetulan, hari ini badan Salma sedang tidak fit karena jadwalnya yang padat.

Selama perjalanan pulang, bahu Rony ia jadikan sandaran. Rony melambatkan laju motornya, agar Salma tidak terbangun. Sesekali Rony mengecek keadaan Salma lewat kaca spion.

"Udah sampe, turun"

"Eh, sorry sorry gue ketiduran. Aduh, gue ngiler lagi, jaket Lo basah,"



SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang