Kalau diibaratkan sebuah buku, mungkin Fajar adalah part paling mengejutkan. Tidak ditebak akan ada, tidak disangka bakal jadi part terbaiknya. Seseorang yang sebelumnya Salma tidak ketahui keberadaannya. Sosok yang asing dan diluar jangkauan. Seperti, alien.Fajar adalah bagian buku dimana ia bisa membacanya dengan tertawa. Dengan menangis, tapi tidak banyak. Dengan bahagia. Iya, Fajar memberikan banyak cinta yang tidak Salma sadari.
Membangun hubungan dengan selisih tujuh tahun bukanlah suatu hal yang mudah. Dunianya saja sudah beda, jokesnya juga. Masa-masanya tidak sama. Tapi kok anehnya nyambung juga. Cocok aja.
Itu karena Salma memang pandai beradaptasi, ia mampu mengimbangi lawan bicaranya. Dan itu salah satu hal yang Fajar sukai dari Salma. Bagi Fajar, Salma adalah part akhir yang ia inginkan. Bagian buku yang bisa menutup kisahnya dengan baik. Kisah yang sebelumnya belum beruntung, kisah yang banyak tidak jadinya.
Salma adalah bagian yang ia harapkan, bisa membacanya sambil tersenyum. Bagian manis yang selama ini ia cari. Bagian paling menarik dari bukunya.
"aku gendutannnn!!" ucap Salma dengan ekspresi sedih.
"masa si? iya si tambah gemoy" kata Fajar lewat panggilan video.
"tuh kan bener, ya Allah aku mau diet tapi kalo malem-malem laperrr"
"Apa aku harus jadi kambing, yang makanin rumput-rumput terussss" keluh Salma dengan mata berkaca-kaca.Fajar paham makanan kesukaan Salma, tapi tidak dengan laki-laki favoritnya. Yang pertama jelas Ayahnya, yang kedua kakaknya, yang ketiga?
"Bukan kamu!" ucap Salma sambil mengeluarkan lidahnya, tanda meledek Fajar.
Apa iya, ruang di hati Salma sudah terlalu sesak untuk ia huni?
Hmmm, Fajar saja belum tahu apakah ia sudah diperbolehkan masuk atau belum. Hati yang ingin ia jaga rasa senangnya. Hati yang tidak ingin dibuat hancur olehnya."Kamu pulang ke Jakarta kapan?" tanya Fajar.
"Besok pagi sampe bandara"
"Ok, aku jemput ya"
"Kangen nih pasti"
"Iya lah"
Besoknya, jam delapan pagi Fajar sudah berada di bandara. Ia kapok untuk bermain suprise-surprise an. Takutnya gagal lagi. Jadi ia biarkan Salma tau kalau Fajar ingin menjemputnya di bandara. Fajar memandangi jam tangannya, seharusnya Salma sudah sampai. Ia melihat sekelilingnya, berharap menemukan keberadaan Salma.
"Kamu dimana?" ucap Salma ditelefon.
"Udah di bandara, kamu udah sampe?"
"Udah, aku cariin kamu, kamu dimana?" tanya Salma penasaran."Oo, yang pake jaket varsity item ya?"
"iya," jawab Fajar singkat.Salma kemudian menghampirinya laki-laki yang sedari tadi berdiri tegak menunggu kehadirannya.
"Kaya buronan aja, pake masker sama topi tertutup bgt, mirip copet!" ledek Salma sambil meraih topi yang Fajar kenakan.
"Ehh, jangan dibuka. Kalo orang lain liat, bisa masuk berita nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Fanfiction[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...