Disela-sela jeda kesibukan Salma, saat ia sedang break syuting kadang ia manfaatkan waktu untuk sekedar scroll di media sosial. Melihat editan-editan lucu yang bersliweran di tiktoknya. Ataupun beberapa update terbaru pencapaian lagunya yang menduduki peringkat Spotify.
Ia menemukan kata-kata yang relate dengan apa yang terjadi saat ini,
apa iya, hts ini bisa terus dipertahankan?
Stop.
Hts atau tidak, yang penting ia tahu kalau Fajar ingin bersamanya. Ada status atau tidak, yang terpenting ia masih bisa bercerita banyak kepadanya.Salma senang ada bersama Fajar, begitupun sebaliknya. Selama ini, mereka tertawa bersama. Jadi, enggak pantas kalau terus-terusan menjadikan nama hubungan sebagai persoalan.
"Gue ada rencana nembak Salma yang lebih proper, Jom" ucap Fajar sehabis latihan fisik.
"Gitu dong, lagian nggak jama lagi nembak lewat chat, tau dikit lah ngetreat cewe high value kaya Salma"
"Gue tadi pagi panik, gue takut yang lo omongin kejadian " kata Fajar sambil mengatur nafasnya yang belum teratur.
"Pas gue libur, gue bakal samperin dia" tambah Fajar.
Kini, Fajar sudah lebih tenang. Karena ia sudah punya gambaran akan seperti apa dan bagaimana melanjutkan hubungannya dengan Salma. Mungkin sudah cukup waktu untuk mengenal satu sama lain pada masa pendekatan ini. Walaupun belum bisa banyak bertemu, tapi ia yakin kalau Salma adalah potongan puzzle yang selama ini ia cari. Bisa melengkapi kekosongan yang sudah lama tidak terisi.
Salma ini sosok yang mandiri, sangat mandiri baginya. Tapi ia punya sosok manja yang jarang sekali dia tunjukkan. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya. Orang-orang terdekat saja. Beruntung, Fajar bisa jadi salah satunya.
Salma juga cerdas, ia mampu membuat lawan bicara nyaman sekalipun baru bertemu. Fajar merasakan itu. Tapi, ada banyak hal yang belum Fajar tau, banyak.
Fajar dan Salma sama-sama suka bercanda, tapi tidak dengan hubungannya. Salma sudah pernah menjalani hubungan bertahun-tahun yang akhirnya kandas juga. Fajar sudah banyak menjalani hubungan yang macam-macam, tapi berakhir dengan tidak sebagaimana mestinya. Bukan karena tidak serius, tapi memang bukan orangnya saja.
Image buaya dan playboy mungkin lekat dengan diri Fajar karena bergonta-ganti pasangan. Tapi percayalah, kita hanya akan memilih bersama orang yang tepat, untuk seumur hidup pada akhirnya. Seumur hidup itu lama, jadi bisa disimpulkan sendiri bahwa yang terbaik yang akan bertahan. Itu, mungkin jadi pertimbangan.
Sedangkan Salma adalah tipikal yang kalau sudah sayang, maka sulit untuk hilang. Sekali sayang, maka akan terus seperti itu. Makanya, beruntung laki-laki yang bisa meluluhkan hatinya. Karena tidak semua orang bisa masuk kedalam kehidupannya. Hanya orang-orang yang terpilih.
"Ya kamu makanya semangat, semangat ya! kita, satu Indonesia dukung kamu buat jadi juara," kata Salma saat mendengar Fajar yang sedang down karena hasil pertandingan-pertandingan sebelumnya tidaklah memuaskan.
"Kamu jadi badut buat aku aja ka, dilapangan jangan!" ledek Salma karena Fajar hanya mampu ke quarter final di Indonesia open kemarin.
Salma, jadi orang yang diam-diam mensupport Fajar. Sebab privat adalah jalan ternyaman baginya. Tidak perlu balas-membalas komen di Instagram. Tidak usah membuat ig story tentang hasil pertandingan. "Selamat dan semangat" -nya sudah dikirimkan lewat pesan. Lebih privat dan lebih tenang. Tidak akan ada yang men-cie cie kan. Tidak ada huru-hara yang terjadi, keep privat, semboyannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJAY : LAUGH, MIC & RACKET [ END ✅ ]
Fanfic[ SELESAI ] konon katanya, perbedaan kadang jadi alasan untuk bisa saling mengerti dan menghargai. perbedaan mengantarkan pada keberagaman. perbedaan juga bisa memecah maupun menyatukan. tergantung pada pilihan kita. dua profesi yang jauh berbeda...