-FIM 35-

77 17 2
                                    

Harus rame ya? Soalnya ini salah satu bagian bab akhir.

Kalian udah siap belum buat End?.

And

Happy Reading, gusy!




Fajri Pov ⛹️‍♂⛹️‍♂⛹️‍♂

Serius dah dia pakai dress warna merah kalem, ditambah parasnya yang emang dari sananya udah cakep. Bikin gue terpesona berkali-kali lipat.

Sembari menyelipkan poninya kesamping, Gue ngajak dia ngobrol santay. "Harus dandan cantik dulu biar nanti pas ketemu cewek lain pada minder liat kecantikan kamu, " Gue tersenyum liat Reyna senyum malu-malu.

"Emang aku cantik ya?

"Enggak nyadar ya? Kemana aja neng?. " Tanya gue rada gregetan.

Reyna mengusap rambut gue yang dari tadi belum disisir. "abis keramas ji?. "

"Ya, kenapa emang?, " Dia menggeleng kecil lalu memeluk leher gue erat.

Gue sampai harus bungkuk buat nyamain tinggi Renya yang lagi duduk dibangku meja rias lho. "Rey, jangan gini dong. Pegel pinggang gue.. "

"Kamu harum banget! Aku suka... "

Hari ini gue bakalan ajak dia makan malam sama anak-anak Un1ty. Bukan Un1ty doang sih, adalah beberapa orang termasuk Kinan. Reyna sama Kinan sekarang keliatan adek-kakak malahan. Enggak tau dah kenapa jadi akrab banget. Apalagi pagi tadi, Kinan sengaja ngajak Reyna beli dress ke mall.

Pulang-pulang bawa makanan sekresek.

"Udah-udah, ayo berangkat. Nanti telat.. Okay? " Cewek cantik didepan gue mengangguk.

Gue dorong kursi rodanya menuju mobil hitam yang terparkir tenang didepan rumah. "pak, tolong masukin kursi rodanya kebelakang ya?, "Pak Yadi mengangguk faham.

Gue nyelipin kedua tangan ditubuh Reyna buat digendong masuk kedalam mobil. "Makasih!,"

"Sama-sama..

Disepanjang perjalanan, bukannya asik denger lagu malah asik denger Reyna nyebutin satu persatu tokoh fiksi kesukaannya. Belum lagi soal drama korea.

Perjalanan memakan waktu 30 menit ke Resto mewah berasa bintang lima kalau diliat lama-lama. "Aji, aku bisa kok turun sendiri. "Gue mengerutkan dahi mendengarnya.

"beneran?, "

Dia bersusah payah berdiri dengan satu tangannya megang erat jaket yang gue pakek. Dan yap dia bisa meskipun rada susah.
"bisa kan?

"Bisa. Nanti kalau mau belajar kayak gini sama gue aja ya? Bahaya Rey, "Reyna mengangguk patuh.

Memasuki resto. Gue rada bingung mana meja nomer 10? Ini rame banget woy. Untung aja Fiki lambai-lambai kayak mau mudik ke Palembang aja.

Gue tersenyum canggung natap mereka udah lengkap duduk. "soory telat..

"Lama banget sih Ji? Gue laper nih, "Geer si Fiki, dikira gue minta maaf kedia?.

Kita mesen makanan beda-beda. Dan gue usahain Reyna bisa ikut makan enak walaupun ada perbedaaan buat dia makan aneh-aneh. "Mau ayam Rey?, "tawar bang Han kearah cewek yang ada disamping gue.

Bukan Kinan! Reyna maksudnya.

Dia noleh kearah gue. Seakan minta izin. "Boleh. Ambil aja. "

Gila ah! Gue dari tadi liatin Reyna makan doang kenyang woy. Kayak seneng aja makannya lahap banget . "kamu enggak makan?, "Gue tersentak kaget denger Dia nanya.

A NEW TASTE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang