-FIM 10 -

106 28 16
                                    

Dimohon untuk Vote terlebih dahulu.
Kalau bisa komen juga gak papa
Jangan sungkan yah!

Thanks sebelumnya!

Happy Reading!


Setelah Fiki membantuku memasukan Koper kedalam bagasi mobil. Aku baru menyadari bahwa Fajri duduk didepan tidak lagi disampingku.

Diterlihat baik-baik saja namun sesekali mencuri pandang lewat cermin kecil yang berada didalam mobil. Iya dia duduk didepan bersama pak sopir tentunya.

"Lho ji, ngapain lo duduk didepan dah?, "Tanya Fiki heboh.

"Gak papa, pengen aja. "Jawaban itu membuat ku penasaran dengannya.

Dan yang terjadi sekarang Fiki duduk anteng disampingku.
"Lo berdua lagi marahan?, "Celetukan bang Shandy bikin aku sama Fajri seketika Eyes Contac.

"Gak, siapa bilang?, "Aku terdiam mendengar balasan Fajri barusan.

"Biasanya lo gak mau jauh-jauh tuh dari Reyna. Kemarin aja lo usir Fiki kalau duduk deket Reyna, "

"Sekali-kali. Lagian dia juga udah gede, "

Ish! Ngapain sih pakek ngomong kayak gitu? Selagi aku udah gede tapi kalau dia suamiku seharusnya jaga aku lah!.

Disepanjang perjalanan aku cuma bisa diam seribu bahasa karna emang lagi baad mood parah. Didalam mobil memang berisik, gak usah dipertanyakan lagi siapa penumpangnya.

Padahal pas berangkat kebagian kalem-kalem.

Ku liat Fajri tertidur sembari melipat tangannya didada dan menyandarkan tubuhnya dijendela mobil.

Dia terlihat pulas. "Rey. "Aku menoleh kearah Fiki.

"Iya Fik?

"Gue yakin lo lagi ada masalah sama Si Aji kan? Ngaku deh! "

"Kan udah dijawab tadi. Kalau kita baik-baik aja

Fiki malah berdecak. "Yang jawab Fajri bukan elu,Reyna.. "

Ya sih. "Kemarin Fajri cerita gak sama kamu?, "tanyaku kehal lain.

"soal?

"Soal aku sama dia. Kamu enggak curiga Fajri numpang tidur dikamar kamu sama bang Gilang?, "Fiki berfikir sejenak.

"Dia diem aja. Malahan pas ditanyain Gilang cuma diem dan parahnya langsung tidur. "

Aku menatap Fajri didepan yang tidurnya sedikit terusik. "Aku sama dia berantem Fik kemarin. "

"APA?!, "Aku tersentak kaget pas denger suara Bang Ric,Bang Shan dan Fiki teriak bareng.

Untung Fajri tidurnya mulai pules. "Kalian jangan teriak dong!

"Ya maaf. Emang berantem soal apa? Padahal kalian cocok lho"Tanya bang Ric penasaran.

"Nah itu bang masalahnya! Aku aja enggak tau letak kesalahan ku dimana. "Mereka terlihat sama berfikir.

Dan..

"Fajri tadi pagi bilang ke gue kalau dia kemarin pas manggung malem ketemu sama temen lamanya,"ucap bang Shan sedikit teringat.

"Cewek to cowok nih bang? Fans kita bukan?, "Bang Shan menggeleng.

"Gak tau gua tapi Kalau enggak salah kemarin ditemenin Fenly buat ketemu sama tu orang,"

Aku mengerutkan dahi. Padahal Fajri enggak cerita hal kayak gini ke aku. "Calling Si Fenly,bang"Desak Fiki mulai heboh.

Kan aku yang punya masalah kenapa mereka kayak si penyelesai?.
"Okay bentar. Gue nyalain speker ntar tapi lo pada diem yah? Dengerin aja. "Kita mengangguk cepat.

A NEW TASTE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang