"Kita hanyalah manusia biasa yang belajar saling mencintai satu sama lain. Hingga perpisahan merenggut itu semua, dan sialnya akulah penyebab perpisahan itu. "
Reyna Rabelza Adhitama"Sangat lah senang pernah menjadi bagian perjalanan hidupmu yang sungguh luar biasa. Meskipun sulit, aku akan berusaha mengikhlaskan cerita tentang kamu."
Maulana Fajri.........
-Author POV-
Dihari minggu ini udaranya tidak seasik dulu lagi untuk orang-orang yang kehilangan Dia. Udara pagi ini jelas jauh berbeda dibanding biasanya.
Bendera kuning berkibar disamping pagar depan rumah yang terlihat semakin ramai oleh para tetangga, kerabat maupun teman-temannya.
Tidak ada yang menyangka bahwa gadis cantik berambut sepinggang itu akan pergi secepat ini dan meninggalkan banyak kenangan untuk orang-orang terdekatnya.
Padahal baru 5 setengah bulan yang lalu ia lulus dari salah satu Sma terbaik dikota ini.Pernikahan berdasar kepada perjodohan itu kini menjadi serangkaian kenangan indah yang pernah mengisi hari-harinya. Juga sebagai pernikahan muda penuh cerita serta kenangan didalamnya.
Embun pagi ini membawa duka mendalam untuk seorang pemuda yang belum bisa mengikhlaskan ini semua secepat mungkin. Duka penuh lara itu merebut semua tahta istana indah penuh bahagia didalam mimpinya.
Kehilangan adalah salah satu hal paling ia benci selama ini.
Seakan ia baru membangun istana kecil yang hampir rampung mendadak runtuh secara tragis. Bayang-bayang wajahnya masih menghiasi mimpi dimalam hari, wajah dan mata indah penuh cerita yang selalu membuatnya candu.
Sekarang wajah serta mata indah itu telah tertutup abadi didalam balutan penuh kenangan disana.
Fajri menatap pemandangan dari atas balkon penuh rasa teriris. Ia berada dibalkon kamar Reyna. Meskipun bukan lagi bersama istri kesayangan itu Fajri masih bisa merasakan kehadiran gadis cantik miliknya tersebut.
Pemakaman akan dilasungkan sekitar pukul 09.00. Dan Fajri belum siap untuk semua ini.
Malam tadi ia hanya mampu tidur sekitar pukul 03.00 pagi. Biasanya Reyna akan mengomel sampai Fajri mengagapnya tengah mendongeng agar dirinya berhasil tidur. Sekarang tidak ada lagi yang mengomelinya karena sibuk bergadang menghabiskan waktu tidur hanya demi kemauannya sendiri.
Lamunannya buyar kala mendengar suara notifikasi singkat yang berasal dari heandphone. Disana tertera tanggal ulang tahun seseorang
"Reyna hari ini ulang tahun yah? Seharusnya rencana gue yang pengen bikin lo ngambek sampai kejutan dari anak-anak Un1ty muncul, berakhir tragis banget. "Didalam benda pipih itu juga terselip foto Reyna dengan dirinya sewaktu makan malam kemarin. "Rey, kenapa kemarin lo harus bilang kalau foto itu adalah foto terakhir kita bersama?," lirih Fajri menyesal.
Tok, tok, tok
Fajri menoleh mendapati pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan wajah lelahnya. Namun berusaha tersenyum. "Iya Pi?
"Kamu mau liat wajah Reyna untuk terakhir kalinya sebelum kita semua membawanya untuk dimakamkan?, " Fajri mengangguk pelan.
Keduanya keluar dari kamar bernuansa biru putih itu dan berjalan melewati beberapa anak tangga hingga akhirnya sampai kelantai bawah.
Jujur saja tubuh Fajri kembali lemas melihat orang-orang menangis pilu dihadapkan tubuh Reyna yang terlihat semakin pucat.
Sebenarnya Ia enggan turun kebawah menemui orang-orang, alasannya... Dia belum siap menerima hal ini dengan begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A NEW TASTE || END
RomanceGimana hidup kalian jika tiba-tiba berubah 180° karena sebuah perjodohan gila yang dilakukan oleh orang tua kalian?. Mau nolak, ntar durhaka tapi kalau diterima juga kadang kayak ngorbanin hati sendiri. Reyna sicewek bawel, labil, banyak tingkah b...