-FIM 29-

85 26 4
                                    

Cuma mo ngingetin jan lupa Votenya. Biar Author makin gercep lagi buat up.

Oghey?

Happy Reading





Aku sedikit terganggu dengan gerakan sedikit yang timbul dari sampingku. Pasti tadi ketiduran pas abis nangis.

Bentar! Bentar! Ini sejak kapan tangan Fajri yang enggak diinfus ada di wajahku dah? Ya okay ini emang sore dan lampu ruangan juga nyala terang banget.

Jangan-jangan..

Aku mendongak bertemu tatapan lemah Fajri. "Masih ngantuk?, "tanyanya dengan nada serak.

"E-eh maaf.. "Duhh malu kan.

Lho ini kenapa selimutnya separu diaku ya? Apa dia yang pindahin. Harus dibalikin lagi nih, soalnya Fajri butuh banget biar enggak kedinginan. "Kamu bangunnya dari kapan? "tanyaku canggung.

"5 menit yang lalu. "

"Ohh..

Tok Tok Tok

Relfek aku menoleh kearah pintu ruang rawat. "Bentar.. "

Pas ku buka disana ada suter bawa makanan. "Selamat sore kak. Ini ada makanan untuk pasien, harap segera disuapi yah? Soalnya kan dari tadi pagi belum makan, "

Aku membalasnya dengan senyum ramah. "Makasih sus. "

"sama-sama.. Btw pasiennya ganteng ya kak? Namanya siapa kalau boleh tau. "Sabar Rey sabar.

"Maaf banget sus. Kebetulan pasiennya suami saya, suami sah maksudnya. "

"Ohh maaf kak. Saya kira masih jomblo. Yasudah saya pamit ya, selamat sore"

Ada-ada saja orang jaman sekarang.

Pas balik badan bertemu tatapan Fajri yang keheranan melihatku membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih untuknya. "ada apa?, " pakek nanya.

Aku tarik kursi disamping brangka dengan perasaan dongkol. "Nih cepet makan!

Dia geleng kepala pelan. "Enggak laper.

"Aduhh tinggal mangap aja apa susahnya sih ji? Jangan banyak mau deh!, " belum sempat sendok berisi bubur ini mendarat ke mulutnya dia sudah dulu menolak.

"Enggak Rey.

"Maunya apa sih? Jangan manja!

Tatapan Fajri berubah dingin mendedam emosi. "Maksud lo? Siapa juga yang nyuruh lo kesini?! Gue enggak butuh ya perhatian palsu dari lo kayak gini. Sana abisin waktu sama Fenly, lo lebih bahagia kan sama dia?! Sana Rey sana!.. "Aku sontak terdiam mendengar uneg-uneg kan dari nya.

Bahkan Fajri berusaha untuk duduk. "Aku bantu-

"JANGAN PEGANG GUE! Gue masih inget ya cara lo nolak gue dan milih Fenly, " Ucapnya menahan emosi. Seharusnya aku harus hati-hati kalau udah begini.

Jika ditanya kenapa Fajri bisa marah padahal tadi fine-fine aja? Jawabanya adalah, dia salah satu manusia yang punya sifat berubah-rubah. Ntar marah, ntar manja ntaran lagi juga ngambek.

Aku berusaha tenang. "Maaf ya? Aku emang salah.

"iya lo salah Rey! Seharusnya lo enggak usah balik lagi nemuin gue. Tau gimana sakitnya hati gue pas lo tolak mentah-mentah waktu itu? Sakit Rey!, "

Pengen aku jawab kalau aku juga sakit hati pas dia asik jalan sama Kinan tapi ntar makin emosi dianya.
"Iya aku salah. Aku beneran minta maaf udah bikin kamu kayak gini."

A NEW TASTE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang