"Good morning!!!". Sebuah suara terdengar dari luar kamar hotel ku, tak lupa dengan gedoran-gedoran keras. Sudah bisa dipastikan siapa itu.
Aku baru saja selesai mandi dan sedang browsing tempat wisata terdekat dari hotel ku ketika suara itu datang.
Michael dan Luke berdiri dengan senyum unjuk gigi yang menggetarkan hati. Di atas tangan Michael terdapat sepiring nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi. "This is for you".
Ada apaan nih
Tumben amat
"What is this?," tanya ku heran, maksudnya untuk apa ini semua.
"Its called-," Luke mulai bicara, tapi Michael memotongnya.
"LUCAS JUST LET ME DO THIS," Michael memelototi Luke, "just let me be the one to say it".
Aku dan Luke pun menatap Michael yang berpikir, menunggu ia untuk mengatakannya.
"Its, uh..," Michael kembali berpikir, "naeshi?," ia menatap Luke, meminta bantuan.
"Nashi go-".
"STOP IT I KNow, just stop right there!," Michael kembali berteriak.
Yailah mikel, itumah jadi nasi goreng pake kuah dong.
Aku dan Luke kembali menatapnya heran.
"Naeshi go, go, go," ia mengetuk-ngetuk kakinya, menatap langit-langit.
"Anak bayi baru lahir juga tau ini nasi goreng," kata ku pada mereka lalu mengangkat nasi goreng itu dari tangan Michael.
"Ah! Ya! Nashi goureng," Michael menutup pintu kamar ku setelah kami bertiga masuk, "its nashi goureng, holy shit".
Aku mendudukkan diri di ujung kasur, menatap mereka, "i mean, what is it for?".
Luke atau Michael tidak langsung menjawab, mereka bertatapan satu sama lain dengan mata Michael yang melebar. "Its for breakfast!," kata Luke cepat.
Yaallah jawabannya pada minta diciumin.
"We could just take it at the restaurant tho? Why did you come with this?," tanya ku lagi, memperjelas apa yang ku maksud.
"Damn it, why you have so many questions? I brought that heavily from the ground floor and couldn't you just say thank you?," Michael membuka pintu balkon kamar ku lalu melangkah ke luarnya.
Luke duduk di samping ku, "can I ask you a question?".
"Where are Ashton and Calum by the way?," aku bertanya pada mereka, menyadari ada yang kurang.
"Oh, they're at the pool," Luke menggaruk dagunya yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus. "So, can I?".
Aku mengangguk sambil menyuap satu sendok nasi goreng ke dalam mulut ku, menunggu Luke bertanya.
"Where is your boyfriend?".
Kenapa nih tiba-tiba nanya ginian?
"I mean, is he just okay with it? Like, hey, you're travelling around with some strange boys," Luke menjelaskan sebelum ku menjawab, meringis.
"Oh yeah, ofcourse he's okay, what does it have to do with you anyways?".
Luke mengingatkan ku kepada Bemby, yang sampai detik ini tak juga membalas atau mengangkat telfon dari ku. Ya tuhan, dimana dia sebenarnya sekarang?
"No, no, just, a curiousity," Luke menggedikan bahu lalu menghempaskan badannya di atas kasur sementara aku memakan nasi goreng yang mereka bawakan dengan sesekali Michael menyomotinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS [5SOS]
FanfictionMichael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael mema...