Aku dibangunkan oleh Bi Mimin yang mengatakan bahwa Bemby datang dan menunggu di luar.
Lalu aku menatap jam weker yang tersandar tanpa suara di meja kasur ku.
Gila.
Ngapain si Bemby jam lima subuh ke rumah gue.
Aku pun bangun, menguncir asal rambut ku lalu bergegas menghampiri Bemby di ruang tengah.
"Ada supir baru ya, yang?". Itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Bemby saat melihat ku menghampirinya.
Heh?
Supir baru?
Sejak kapan?
Aku tidak ingat Mama mengatakan bahwa aku akan mendapatkan supir atau apapun itu.
Setelah bertanya alasan mengapa dia mengatakan itu, aku lalu bergegas menuju ke dapur karena Bemby mengatakan orang tersebut berjalan ke arah dapur.
Ya.
Benar.
Supir baru banget.
Si Bemby buta apa gimana ya?
Aku melihat Luke duduk di sana. Di salah satu kursi makan sambil mengunyah sepotong Sari Roti Sandwich rasa cokelat yang pasti baru Bi Mimin stok pagi ini dari abang-abang lewat.
Luke memandang ku ringan, kakinya menghentak-hentak menciptakan suatu irama. "Your boyfriend?," tanyanya.
Yha.
Ketauan deh udah punya pacar.
Hehehehehe.
Aku berjalan melewatinya, menuju lemari penyimpanan untuk mengambil teh yang akan ku siapkan untuk Bemby.
Luke terlihat tidak keberatan saat aku tidak menjawab pertanyaannya.
Lagian sih, si Bemby ngapain coba dateng ga bilang-bilang.
Kek jelangkung aja tuh orang.
"I thought that he were your boyfriend, sorry," kata Luke lagi setelah itu beranjak membuang bungkusan roti dan kembali berjalan ke kamarnya.
Apa yang terjadi dengan ku? Kenapa aku tak hanya mengatakan bahwa Bemby memang pacar ku. Tapi Luke yang hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana boxer kura-kura ninja nya bahkan membuatku tidak ingin mengakui Bemby sebagai pacar ku.
Aku lalu kembali menemui Bemby dengan segelas teh manis panas, mengatakan pada Bemby jika Luke bukan supir baru, tapi dia adalah anak teman Papa yang berlibur di sini bersama beberapa temannya.
Bemby terlihat marah dan mengatakan bahwa bagaimana seharusnya aku memberi tahunya tentang hal itu.
Yaelah.
Si lebay dasar.
Aku hanya terduduk di sampingnya, mengatakan bahwa aku sangat minta maaf, dimana faktanya aku sama sekali tidak merasa bersalah. Walapun, ya, aku bersalah karena tidak memberi tahunya sejak awal bahwa akan ada orang-orang asing yang tinggal serumah dengan ku untuk entah berapa lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS [5SOS]
Fiksi PenggemarMichael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael mema...