Epilog: Dia Lagi Dia Lagi

15.4K 1.9K 1.3K
                                    

Aku menggesek mata ku yang masih perih karena tertutup semalaman. Dering ponsel membangunkan ku dari mimpi naik kuda bareng Channing Tatum.

Telepon dari mama lah yang membuat ku terpaksa bangun di pukul lima pagi. Aku menggeser layar lalu menempelkannya di telinga sambil masih merem.

"Teteeeh, selamat ulang tahun ya sayang mama, eh udah bangun belum kamu? Selamat ulang tahun ya teh yaampun mama gapercaya sekarang kamu udah sembilan belas tahun, lancar kuliahnya ya sayang, .....". Selebihnya aku kembali tertidur.

Dan saat kembali terbangun telefon mama sudah terputus. Aku mengembuskan napas panjang.

Hari ini aku ulang tahun. Tapi tetap saja, apa yang spesial dari ulang tahun ku? Begitu-begitu saja setiap tahun.

Aku beranjak dan berjalan ke dapur setelah sebelumnya mencuci muka.

Bi min sudah berada di dapur dan sedang membuat sesuatu. "Eh teteh," katanya setelah menyadari kehadiran ku, "selamat ulangtahun ya teeh," katanya sambil hanya memalingkan wajah pada ku.

Aku hanya mengangguk dan kembali masuk ke kamar.

Apa yang akan aku lakukan hari ini ya?

Aku menyalakan ponsel untuk membalas beberapa teman yang mengucapkan selamat pada ku.

Sebenernya dari kemaren ngidam seafood sih.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk mandi dan makan di luar siang ini.

Setelah rapi aku lalu menghampiri bi Min untuk memberitahunya kalau siang ini aku akan makan di luar.

"Teteh mau makan dimana?," tanyanya. Padahal sebelumnya bi Min tidak pernah benar-benar peduli saat aku bilang aku akan makan di luar.

Aku terdiam sejenak. "Ngga tau sih, bi, tapi aku ngidam seafood, paling aku mau nyari seafood aja," kata ku.

Bi min lalu menyipitkan mata, "ih jangan tau teh, siang-siang gini mah enakan makan Sushi".

Eh buset apa nih ngatur.

"Mendingan ya, teteh makan Sushi aja, apa tuh yang di sudirman, Sushi Tei ya?," tanya Bi Min tidak yakin, "mendingan teteh makan disana, enak tuh makan sushi".

Aku lalu menatap bi Min bingung, "apaandeh bi, kalo bibi mau sushi bibi aja lah yang beli, aku sih mau makan seafood, udah ya aku berangkat dulu".

"ISH SI TETEH MAH," teriak bi Min dari dapur. "BIARIN AJA NANTI BADANNYA GATEL-GATEL".

Gila nih orang kesurupan kali ya, sejak kapan coba dia peduli gue mau makan apa di luar?

Jakarta selalu ramai di hari minggu. Dan itu membuat kepala ku pusing. Sesekali aku mengecek ponsel ku. Dan entah di kali keberapa aku mengeceknya, aku mendapatkan DM dari Ashton.

Ia mengucapkan selamat ulangtahun dengan beberapa doa yang salah satunya adalah agar kami bisa bertemu lagi.

Aku tersenyum sambil membalas pesan Ashton.

Ini sudah tujuh bulan sejak kepulangan mereka dan untunglah aku masih tetap keep in touch dengan mereka. Walaupun sampai saat ini hanya Ashton yang menyadari ulang tahun ku.

Mereka, 5 Seconds Of Summer pada akhirnya berhasil sampai untuk bertemu dengan produser itu dan ya, mereka akhirnya rekaman.

Ashton bilang mereka menjadi sangat sibuk dan tapi tetap saja berharap bisa bertemu dengan ku lagi. Ashton juga bilang sekarang mereka sudah cukup dikenal di kawasan New South Wales dan mereka melakukan beberapa pertujukan disana.

Gaya banget kan mereka?

'Teh serius ya bibi bilangin mending teteh ke sushi tei sudirman aja soalnya bibi tau pasti teteh mau makan seafood di kemang kan? Kesana tuh macet teh ada demo, mending teteh ke sushi tei sudirman aja kan disana juga ada seafood'. Tiba-tiba bi Min ngeline.

AUSTRALIANS [5SOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang