Aku terbangun karena mencium bau tidak sedap di hidung ku. Dan benar saja, saat aku membuka mata dengan berat, terpampang nyata di hadapan ku sepasang kaki raksasa, yang kemungkinan besar adalah pemicu aroma tidak sedap yang ku hirup.
Tunggu.
Ini ko ada kaki?
Aku lalu menyusuri kaki itu kearah bawah-karena posisiku terbalik dari si pemilik kaki, dan menemukan Luke sedang mangap tak berdaya dengan setengah telapak kaki kiri ku menempel di pelipisnya.
HEH
KO JADI ADA DIA??
Dan saat melihat ke sekitar, ternyata aku baru menyadari bahwa aku terjatuh dari atas kasur.
Untung jatohnya bukan ke lantai
Tapi ke pelukan babang Luke
Walaupun sedikit bau sikil, tidak apa lah.
Saat saja aku akan berdiri, Luke berpindah dan kakinya menendang-nendang wajah ku. Jadilah bau tidak sedap tambah memasuki paru-paru ini.
Aku pun cepat-cepat merangkak naik dengan selimut tebal masih membungkus ku, lain dari selimut Luke. Namun baru setengah badan ku yang mencapai kasur atas, tiba-tiba Luke berteriak.
"HOLY SHIRT MY GODDAMN BALLS!," badannya terbangun dengan spontan di tambah satu benturan cukup keras yang tadi numpang lewat dari meja kasur yang tepat berada di belakang kepala Luke saat ia tidur.
Maaf, tapi aku pikir tadi lutut ku baru saja melintas di atas '*}^{%]€'nya Luke saat akan menaiki kasur. Maklumi saja lah, pengelihatan ku buram karena baru bangun ditambah juga masing-masing dari kami terbalut selimut yang berbeda. aku kira sesuatu menonjol yang kurasakan di lutut ku tadi adalah lututnya Luke juga.
Aku lalu memerosotkan diri lagi ke kasur bawah, duduk dengan tatapan bersalah kepada Luke yang masih setengah sadar dengan boneka pinguin kecil Alfamart di tangannya sementara tangan lain memegangi area terlarangnya. "Was that hurt??".
Alis Luke mengerut dengan mata masih mengantuk, namun matanya seketika melebar setelah menyadari aku adalah orang di hadapannya, "why are you down here??," tangan Luke kini berpindah meraba-raba dadanya, "did you just rape me??".
Gila.
Ya kali gua merkosa lu.
Tatapan bersalah ku kini berubah menjadi tatapan datar atas kebodohan Luke. "I don't know either, I probably fell down," aku beranjak berdiri, "and I woke up next to your smelly feet, I just wonder how did I have to end up sleeping with them, you better get a testpack!".
Luke tidak menjawab, di bawah selimutnya, aku bisa melihat tangan mencapai ujung kakinya yang panjang, lalu kembali untuk menciumnya.
"Whatever, just go away, Ganis, you ruined my sleep!," Luke melemparkan ku tatapan sinis, Lalu kembali membaringkan badannya.
Aku menuju meja rias yang sekaligus terdapat gelas disana, mengambil satu lalu mengisinya dengan air di dalam botol besar di sampingnya. "The boys haven't come back yet, have they?".
Hening.
"LUKE!," aku berteriak memanggilnya.
"CAN't yOu not-," Luke kembali terbangun sambil mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi. "Okay, what it was?".
Aku terduduk di kasur atas sambil menatapnya heran, "you know what? I think you're not a morning person".
Luke beranjak dan menuju kamar mandi, "I tried my best," gumamnya. "Now I can't sleep anymore". Luke kembali dengan wajah dan rambut yang sedikit basah, "you ruin everything".
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS [5SOS]
FanfictionMichael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael mema...