"We should get you a fancy dress," kata Michael setelah mengobrak-abrik isi ransel ku yang padahal juga belum seratus persen rapi dari kekacauan yang Calum ciptakan kemarin.
Malam ini, mereka mempunyai rencana untuk mengepung Bemby saat ia makan malam romantis dengan kekasih lainnya itu.
Calum dan Luke sedang mengikuti Bemby semenjak tadi pagi dan ternyata ia memesan tempat untuk makan malam berdua di pinggir pantai. Jadi ku konklusikan bahwa mereka akan makan malam romantis malam ini.
Michael dan Ashton berada di kamar ku saat ini, katanya mereka akan menjadi fashion stylist ku sementara Calum dan Luke menjadi spy untuk menguntit Bemby.
"I don't need another dress, I brought two," kata ku sambil memakan pop mie menghadap teve, tidak acuh dengan kesibukan Michael dan Ashton yang sedang mengotak-atik tas make up kecil ku.
"How can you just have these things?," Ashton menatap semua peralatan make up ku yang tersebar asal di atas meja. Memang, semua itu bahkan tidak layak disebut make up, karena aku hanya mempunyai bedak alas, lip gloss, eye liner dan mungkin bila minyak kayu putih masuk dalam hitungan make up, maka ya, aku punya minyak kayu putih di dalamnya.
"We are here for holidays, and I don't need to be beautiful for beaches," bela ku.
Michael tidak berkomentar karena masih sibuk menelaah baju-baju yang ku bawa seperlunya itu.
"You have to look pretty for this revenge," Ashton menunjuk-nunjuk ku dari kaca di hadapannya menggunakan eye liner yang ia pegang, "we have to make him sorry". Ashton lalu menghampiri ku dan mencoba membubuhkan eye liner di mata ku.
"I actually can do it myself, Ashton," kata ku seraya Ashton menyangga dagu ku.
"Shut up, I'm your makeup man now!," balas Ashton, "shut your eyes".
"Hey, I just could have walked to him and slapped him, that's enough, that was my intention from the first time I found it out right away, but you guys always prevented me".
"Doing that in a casual breakfast is not gonna be cool as what you're going to do tonight, Janice," Michael terkekeh, "candle light dinner disaster".
Setelah selesai dibubuhi eye liner, aku lalu berjalan menuju cermin.
Ashton tertawa sambil memainkan hair dryer yang ia nyalakan dan meletakannya di depan mukanya, membuat rambut keritingnya berterbangan, "yeah, at least you can dress up and being fashionable".
Fashionable mate lo.
"AsTAGHFIRULLAH ASHTON!," aku berteriak setelah melihat bayangan wajah ku sendiri di cermin, "EMANGNYA GUA DEDI COBUZER MATA GUA DIITEMIN SEMUA GINI YAALLAH".
"What?," Ashton terus tertawa, "its a work of art tho".
Work of art pale lo kelelep.
Michael yang memang sedari tadi belum memalingkan wajah dari ransel ku pun penasaran dan menghampiri ku lalu tertawa.
Aku pun buru-buru menghapusnya dengan tisu.
Untung aja gua ngaca dulu.
"Calum just texted me informing that your guy just bought his another girl a formal dress," kata Michael.
"Formal dress?," tanya ku.
"Yeah, she's probably gonna wear it tonight". Michael melemparkan dress bermotif bunga ke wajah ku, "wear that! that's the best you have".
Aku memerhatikan wajah Michael dan Ashton yang sangat bersemangat akan pembalasan dendam ini.
Sebenarnya aku juga ingin sekali cepat-cepat menampakkan wajah ku di hadapan Bemby dan melihat ekspresinya saat aku menangkap basahnya, namun entah mengapa aku sepertinya tidak sesemangat mereka. Aku bahkan tidak tahu apakah sebenarnya aku ingin melakukan ini? Maksudnya, sekarang aku sudah tidak terlalu peduli lagi dengan Bemby, aku sudah mati rasa terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS [5SOS]
Fiksi PenggemarMichael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael mema...