Di tengah perjalanan Luke dan Michael sudah tertidur.
Ashton terlihat masih digandrungi ibu-ibu bagaikan dirinya adalah tas Prada keluaran terbaru.
Calum yang duduk di sebelah ku, sibuk menggumamkan lagu Carpe Diem dari Green Day yang sedang ia dengarkan di headsetnya.
Aku menggoyangkan tangan kanan Calum yang sedang menepuk-nepuk pahanya, mengikuti irama lagunya.
Calum melepas headset yang menggantung di kedua telinganya dan menatapku dengan wajah judes khasnya.
"Um, do you still want the tee?," tanya ku tak yakin.
Calum mengerutkan alis tebalnya, berpikir.
"The tee, like Ashton, from last night?".
Calum mengangguk ingat, "ah, ya, ofcourse, you owe me that!".
Aku mengisyaratkan Calum untuk tidak berbicara terlalu keras, walaupun suaranya tidak sekeras ibu-ibu yang batrenya gak abis-abis di depan kami. "I'll get you two," kata ku berbisik, "but you have to do me a favor".
Lalu Calum memasang wajah datarnya, "what's again now?".
"What actually happened?".
"What?".
"Okay, listen, this morning Luke and Mike came with a plate of fried rice for me, also they wouldn't let me get downstairs, I mean, what was going on downstairs? You know that, right? Ashton knows it, so you have to know it," bisikku panjang lebar.
Calum menggeleng dan buru-buru memasang kembali headsetnya.
Aku lalu menggoyangkan lengan berototnya, "Calum I'll get you three!".
Calum memposisikan duduknya miring agar dapat menghadapku dengan sempurna sambil melepas headsetnya lagi, "listen up here, Ganis, first, there was nothing happened, second, one tee is enough for me", ia lalu tersenyum sinis dan kembali kepada dunianya.
Aku mengeluarkan selembar sepuluh ribuan dan mengipas-ngipaskannya di depan mata Calum.
Tapi dia kelihatan tidak tertarik karena hanya sedikit meliriknya.
Jadi, ku keluarkan selembar sepuluh ribu lainnya dan mengipas-ngipaskannya kembali. Begitu terus terjadi sampai aku mempunyai tujuh lembar terkipas-kipas dihadapan mata Calum dan ia tidak bisa menahannya.
Ah cetek juga nyogok Calum tujuh puluh rebu doang.
"Fine!", ia merebut tujuh lembar tadi dengan suara berbisik, "meet me tomorrow morning, like before the dawn, before the boys wake up, at the restaurant".
Ini ada apa sih?
Kenapa harus subuh-subuh?
Apa sebenernya mereka vampir terus srigala-srigala musuh mereka ternyata nginep di hotel yang sama?
Atau mau sahur kali ya?
Iya nih kayanya Calum mau sahur.
"What? Why it has to be before the dawn?? And, what restaurant?".
"Just stop asking, its the restaurant at the hotel by the way," Calum masih berbisik, "idiocy all the time".
Beberapa menit kemudian mini bus kami akhirnya tiba di Ubud Monkey Forest, tujuan wisata pertama kami.
Aku dan Calum berusaha membangunkan Michael dan Luke sekuat tenaga karena mereka kebo banget sampai aku harus meminta semua bus wisata yang terparkir disana untuk menyalakan klakson secara serentak untuk membangunkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AUSTRALIANS [5SOS]
FanficMichael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael mema...