"kaaavvvyyyyy" teriak seseorang yang merupakan ibu dari gadis cantik yang masih asik dialam mimpi.Shita, hanya bisa mengelus dadanya sabar melihat anak semata wayangnya yang susah sekali dibangunkan jika sudah menempel dengan kasur kesayangannya itu.
"Kavy kamu gak mau bangun? Ini udah siang loh, nanti kamu telat kesekolahnya." Ujar Mama.
"Bentar Ma, lima menit lagi" Kavy berkata sembari menarik kembali selimutnya yang melorot.
"Yaampun Kavy, ini udah jam setengah tujuh, nanti kamu telat. Ayo cepet bangun!".
"Apa!!" Kavy berkata langsung bangun.
"Ih Mama kok baru bangunin aku sih, ini kan hari pertama aku masuk sekolah. Aduh mana udah telat banget lagi." Kavy berujar sambil berlari memasuki kamar mandi.
"Lagian udah Mama bangunin daritadi juga, gak mau bangun-bangun. Udah ya, Mama tunggu dibawah mau nyiapin sarapan dulu." Mama pun berlalu dari kamar Kavy.
Tak butuh waktu lama untuk Kavy mandi dan menyiapkan segala kebutuhannya untuk berangkat kesekolah barunya, sekarang Kavy tengah menuruni anak tangga untuk menemui kedua orang tuanya yang sedang sarapan di ruang makan.
"Pagii semuaa" sapa Kavy kepada kedua orang tuanya.
"Pagi juga kesayangan Papa" kata Rafi Ayah Kavy.
"Sarapan dulu sebelum berangkat ya".
"Ngga usah Ma, aku udah telat nih. Aku berangkat aja ya babayyy".
Kavy langsung berlari menuju garasi untuk mengambil mobilnya dan berangkat ke sekolah. Sedangkan orang tuanya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya yang tidak pernah berubah itu.
***
Kavy akhirnya bisa bernafas lega ketika melihat pintu gerbang sekolah barunya masih terbuka lebar. Langsung saja ia melajukan kembali mobilnya menuju parkiran yang sudah tersedia.
"Huh, untungnya gue ngga telat." Kavy bergumam, "tapi ruang kepala sekolah dimana ya?" Tanya Kavy pada dirinya sendiri seraya terus berjalan sambil melihat jam tangan yang bertengger manis di tangannya.
Sebenarnya Kavy sudah tau dan sudah pernah masuk ke ruang kepala sekolah, waktu ia mendaftarkan diri kesekolah ini bersama kedua orangtuanya, namun sekarang Kavy agak sedikit lupa arahnya kemana.
Sekolah sudah terlihat sepi, mungkin karena sudah memasuki jam pelajaran pertama. Jadi Kavy memutuskan untuk sedikit mempercepat langkahnya untuk segera mencari letak ruang kepala sekolah, namun tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam dahinya hingga ia pun terjatuh mengenaskan ke lantai.
Brukkk.
"Aduuuhhhhh!!".
"Anjir!! Pantat gue sakitttt." Kavy meringis seraya bangun dan menunduk untuk membersihkan roknya yang sedikit kotor.
Mendengar gerutuan dari arah belakangnya, pemuda itu pun membalikkan badannya dan melihat seorang gadis bertubuh tak terlalu tinggi yang tengah menggerutu kesal sembari mengusap-usap roknya yang sedikit kotor. Wajahnya jutek namun terkesan lucu karena sedari tadi mulutnya terus saja menggerutu tak jelas, dan tanpa sadar membuat kekehan kecil keluar dari mulut lelaki tersebut.
"hm, lucu juga" ujar lelaki itu didalam hati.
Setelah roknya dirasa bersih, Kavy pun mendongakkan kepalanya agar bisa melihat siapa pelaku uang menyebabkannya ia terjatuh tadi.
"Heh! Lo kalo jalan liat-liat dong. Gara-gara Lo, rok gue jadi kotor." Ucap Kavy menggebu-gebu.
Sedangkan yang ditanya hanya bisa menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Loh emang ini salahnya? Bukannya gadis itu yang menabrak dirinya dari belakang." Batin cowok tersebut.