31

1.2K 169 7
                                    

Aranesha Zeemira, gadis berparas cantik yang memang sudah mengincar Sastra sejak setahun yang lalu atau lebih tepatnya pada saat ia kelas 10. Tapi semenjak ada anak baru yang dengan seenaknya merebut Sastra dari nya, ia jadi bertekad untuk menghancurkan hubungan Sastra dan Kavy. Menurut dia apa yang sudah menjadi miliknya harus tetap menjadi miliknya. Dan dengan wajahnya yang polos itu, ia manfaatkan dengan baik untuk dapat merusak hubungan Sastra dan juga Kavy, pelan tapi pasti. Seperti saat ini contohnya.

"Kak Sastra kita main itu yuk!" Ajak Zee dengan semangat seraya menunjuk area bermain bola basket yang ada di time zone.

"Ogah! Mendingan kita pulang!" Ujar Sastra yang sudah lelah meladeni semua keinginan Zee.

"Gak mau! Zee masih mau main disini!" Sebal Zee.

"Lo kenapa makin kesini makin ribet sih? Gue udah capek dari tadi ngikutin kemauan Lo!" Ujar Sastra emosi.

"Tapi kan Kak Sastra udah nyerempet Zee tadi, jadi sebagai gantinya Kak Sastra temenin Zee main disini!" Balas Zee seenaknya.

Sastra menatap sinis Zee lalu dengan santai Sastra menjawab. "Denger ya, itu salah Lo sendiri yang nyebrang jalan sembarangan, bukan salah gue dong! Lagian kalo gue liat-liat. Lo sendiri juga gak kenapa-kenapa kan?".

"T-tapi kan Kak Sastra harus tetap tanggung jawab!" Cicit Zee.

"Yaudah Lo mau gue ganti rugi berapa duit hah?!!" Dingin Sastra.

"Zee gak mau uang! Zee cuma mau Kak Sastra temenin Zee disini!" Sahut Zee.

Sastra semakin menatap Zee dengan pandangan tidak suka, ia pun berjalan mendekat pada Zee dengan pandangan yang menyeramkan membuat Zee mundur ketakutan.

Sastra mencondongkan badannya pada Zee lalu berbisik lirih, "Lo denger ini baik-baik. Jangan karena dari tadi gue nurut sama Lo, Lo malah seenaknya sama gue. Inget, gue bukan orang yang sabar. Yang harus nurutin semua keinginan Lo!".

Sastra menegakkan kembali badannya lalu memasang wajah sedatar mungkin. "sekarang terserah Lo mau kemana aja, gue gak peduli. Yang jelas gue mah pulang," tanpa berlama-lama lagi Sastra segera berjalan meninggalkan Zee yang menatapnya dengan kesal.

"sampai kapanpun, Lo akan tetap jadi milik gue. Sastra!!" Batin Zee menyeringai saat melihat tak jauh dari pintu masuk mall, ada sebuah mobil yang melintas hendak keluar dari kawasan mall. Seketika satu ide licik pun terlintas diotaknya.

Zee segera berlari menuju pintu masuk sambil berpura-pura mengejar Sastra yang belum jauh dari sana.

"Kak Sastra!! Tungguin Zee!!" Teriak Zee namun tak dihiraukan oleh Sastra yang terus berjalan keluar mall.

"Kak Sastra!!" Teriak Zee lagi. Dan saat Zee sampai di pekarangan mall, bersamaan dengan itu juga mobil yang tadi melaju kencang datang, dan dengan sengaja Zee menabrakkan dirinya pada mobil itu.

Tubuh Zee pun sedikit terserempet dan terpental dengan luka lebam dipergelangan kakinya. Ia pun terduduk di aspal seraya meringis menahan sakit.

Sedangkan Sastra yang belum terlalu jauh dari sana segera menoleh setelah mendengar suara gaduh dari arah belakangnya. Saat tahu bahwa Zee yang terserempet mobil, ia pun segera berlari menghampiri Zee.

"Lo gak papa?" Tanya Sastra khawatir.

Kaki Zee sakit banget" ringis Zee.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Sastra segera menggendong Zee dan membawanya ke motor untuk segera pergi kerumah sakit.

***

Sedangkan dilokasi yang sama namun berbeda tempat, Devi tengah membeli novel disebuah toko buku yang ada di mall itu. Entah kenapa akhir-akhir ini Devi sedang gemar sekali membaca novel akibat diracuni oleh Sekar.

SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang