Setelah selesai menjalani hukuman Kavy pun memasuki kelasnya dengan wajah lesu."Dari mana aja Lo Vy? Kok jam segini baru masuk?" Tanya Devi saat Kavy sudah duduk disampingnya.
"Gue tadi telat jadi dihukum dulu deh." Jawab Kavy dengan lesu.
"What, kok bisa sih?" Sekar ikut nimbrung.
"Ya bisalah".
"Terus lo gimana caranya bisa sampai masuk sekolah bukannya bolos aja." Celetuk Icha.
"Yakali gue kan murid baru masa udah langsung bolos aja".
Kavy pun menceritakan semua kejadian yang ia alami dan membuat semua temannya terkejut.
"Whattt!!".
"Apaaaa".
"Really".
Kavy hanya menganggukkan kepalanya lemah menangapi reaksi teman-temannya yang menurutnya sangat berlebihan.
"Lo serius Sastra temennya Aksa kan?" Tanya Sekar masih syok.
"Iyaaa".
"Yang kapten basket sekolah kita kan?" Icha ikut-ikutan.
"Ya mana gue tau!".
Devi pun menabok pelan lengan Kavy, ia jadi gemas sendiri melihat sikap Kavy yang cenderung biasa saja.
"Ya ampun Kavy, ko tuh seharusnya bersyukur bisa deket-deket sama Sastra!!" ujar Devi menggebu-gebu.
"kalo gue yang jadi lo, gue udah pura-pura pingsan aja supaya bisa digendong sama Sastra huaaaaa!!".
"Tau ah, gue pusing." Kata Kavy lalu menelungkupkan kepalanya diatas meja.
"Eh iya muka Lo juga pucet Vy, mau kita anter ke UKS?" Tanya Sekar yang mulai khawatir.
"Gak usah gue tiduran disini aja".
Saat Kavy akan memejamkan matanya, ia merasa ada yang mengguncangkan bahunya. Ia pun mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang sudah menganggu istirahatnya.
"Apa lagi sih?!".
"nih makan, gue tau Lo belum sarapan. Jangan lupa diminum obatnya, kalo masih pusing mending ke UKS aja." Sastra berkata datar dan setelah itu keluar dari kelas Kavy begitu saja.
Kavy yang diperlakukan begitupun hanya bisa melongo tanpa bisa berkata apa-apa. Begitupun juga sahabat Kavy mereka sama kagetnya dengan Kavy.
"Itu beneran Sastra?" Tanya Sekar.
"Gue juga mau digituin" kata Icha tersenyum miris.
"Kavy kayaknya Sastra suka deh sama Lo!" Devi mengguncangkan bahu Kavy agar Kavy sadar dari keterkejutannya.
Kavy yang sudah sadar pun langsung menepis pelan tangan Devi.
"hahahaha gak mungkin kah. Udah lah gue mau makan dulu mumpung ada makanan gratis".
"Masa iya si dia suka sama gue?" Kata Kavy dalam hati.
***
Setelah dari kelas Kavy. Sastra pun langsung menuju rooftop sekolah untuk menemui teman-temannya yang sudah sedari jam pelajaran pertama membolos disana. Memang rooftop sekolah sudah menjadi tempat berkumpulnya teman-teman Sastra jika sedang malas belajar alias bolos.
"Wih bos kita udah dateng nih" celetuk Aksa yang pertama kali melihat kedatangan Sastra.
"dari mana aja bos?" Tanya Saka.
Sastra hanya mengendikan bahunya acuh.
"Tadi gue liat Lo abis dihukum ya sama tuh murid baru?" Devan tiba-tiba berujar.