Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ya, hari ini merupakan hari pengumuman kelulusan angkatan kelas 12. Seluruh siswa-siswi kelas 12 kini sudah ramai berbaris dengan rapi dilapangan outdoor SMA Nusantara, sedangkan para murid kelas 10 maupun 11 hanya berdiri dipinggir lapangan untuk menyaksikan para kakak kelasnya merayakan hari bersejarah mereka.
Setelah tadi mendengarkan sedikit sambutan dan juga petuah-petuah dari kepala sekolah, kini tibalah saatnya mereka membuka amplop yang menentukan lulus atau tidaknya mereka bersekolah dan menimba ilmu di SMA Nusantara ini.
"Aduh, kok gue deg-degan ya? Apa gue lagi jatuh cinta?" Tanya Saka pada teman-temannya saat amplop sudah mulai dibagikan kepada para murid.
"Maaf, Lo siapa ya?" Sarkas Aska yang memang paling dekat dengan Saka.
"Bukan temen gue." Timpal Sastra ikut-ikutan.
"Sialan! Gue serius anjir! Gue takut gak lulus nih." Ujar Saka kesal bercampur gelisah.
"Yaelah, kemarin-kemarin Lo biasa aja tuh, lama acara mau nyogok guru segala cih!!" Ejek Aska.
"diem deh!" Sewot Saka ngegas.
"Lagian Lo kok santai banget si As? Lo gak ada rasa takut gitu? Lo kan sama begonya kaya gue!" Ketus Saka sinis.
"Gue mah udah pasti lulus, rumus itung kancing gue mah gak pernah gagal!" Sombong Aska.
"Dih, gue doain Lo gak lulus!" Maki Saka.
Aska tersenyum Manis menatap Saka yang malah terlihat menakutkan dimata Saka.
"Ka, Lo gak pernah denger kata pepatah kalo doain orang yang jelek-jelek nanti malah balik ke Lo doanya, ntar malah Lo lagi yang gak lulus!" Ujar Aska kalem.
"Anjir!! Ya jangan gitu dong!" Panik Saka.
Obrolan mereka terhenti oleh instruksi dari kepala sekolah yang memberitahu bahwa acara membuka amplop akan segera dimulai.
"Oke salam hitungan ketiga, silahkan dibuka amplopnya sama-sama." Ucap kepala sekolah.
"Siap pak!!" Seru siswa-siswi semangat.
"Satu".
"Dua".
"Tiga!".
Mereka semua pun segera membuka amplop yang ada ditangan masing-masing, berbagai reaksi pun mereka keluarkan, ada yang teriak kesenangan, ada yang terkejut, bahkan ada yang sampai menangis terharu. Karena diberitahukan bahwa untuk angkatan tahun ini dipastikan semua murid lulus seratus persen.
"Anjir!! Bundaaaaa Saka lulus! Gue gak jadi malu-maluin Bunda gue huaaaaaa!!!" Histeris Saka yang langsung mendapat geplakan dari teman-temannya.
"Malu-maluin Lo bangke!" Cibir Aska.
"Biarin, yang penting gue seneng!" Cetus Saka sumringah.
Suasana makin meriah kala pada murid mulai menyalakan smoke bomb serta mencoret-coret seragam putih abu-abu nya menggunakan pilox diiringi oleh musik yang diputar secara tiba-tiba.
"Happy graduation guysss!!" Seru Saka ikut bergabung memeriahkan suasana.
***
"Foto kuy!! Buat kenang-kenangan." Ajak Saka saat acara coret-mencoret telah usai.
"Emang Lo udah mau mati? Pake buat kenang-kenangan segala?" Ucap Sastra.
"hah, serius Lo Ka? Asik banget dong!" Girang Aska sengaja.
"Lah? Kan tuaan Lo As dari pada gue, masa gue yang mati duluan sih?" Sarkas Saka balik.