12

1.4K 169 8
                                    


Kavy mendongakkan kepalanya menatap Saka yang sedang berdiri bersandar pada motor besarnya.

"Udah deh gak usah nangis. Muka Lo jelek banget sumpah kalo lagi begitu." Ujar Saka bercanda.

Mata Kavy menyipit tidak suka pada Saka, "ngapain sih Lo disini? Pergi sana gue mau sendiri!" Sewot Kavy.

"Dih yakin mau sendiri. Gak takut emang, udah malem loh ini. Mana sepi lagi," ujar Saka berniat menakut-nakuti Kavy.

"Saka Lo jangan nakut-nakutin gue dong!!" Kata Kavy celingukan menatap sekitar dengan Was-was.

"Makanya ayo balik!" Balas Saka.

Kavy pun akhirnya menghampiri Saka walaupun sedikit ogah-ogahan.

"Ini lagi ngapain coba pake celana kek kagak niat begini, mending gak usah pake celana sekalian." Saka menggerutu sambil memakaikan jaketnya dipinggang Kavy.

"Mulutnya mau silahturahmi sama sepatu gue?" Tanya Kavy tersenyum manis.

Saka meraup kasar wajah Kavy lalu berkata, "jangan senyum ah, ntar gue suka lagi sama Lo!".

"Gue nya yang gak suka sama Lo!" Sewot Kavy.

"Udah ayo naik." Instruksi Saka.

Kavy segera menaiki motor Saja dengan bantuan tangan Saja pastinya.

"Pegangan" ujar Saka.

"Dih modus Lo!" Seru Kavy menabok helm yang Saka pakai.

"Ini udah malem Kavy, gue mau ngebut. Lagian juga modus sama Lo gak ada faedahnya, rata semua" jawab Saka santai.

Kavy hanya memutar bola matanya malas lalu segera melingkarkan tangannya pada perut Saka.

Jantung Saka langsung berdetak cepat sampai-sampai ia merasa sedikit sesak. Tidak mungkin kan ia benar-benar suka sama pacar sahabatnya sendiri.

Saka tersenyum tipis menatap pantulan wajah cantik Kavy dikaca spionnya. Lalu segera melajukan motornya membelah sunyinya malam.

Sialan. Rebut pacar temen sendiri boleh gak sih?

***

Kavy hari ini berangkat sekolah dengan supir karena mobil Kavy masih berada di bengkel dan baru keluar hari ini. Sedangkan Sastra entah kemana cowok itu. Jangankan meminta maaf padanya bahkan dari semalam dia sama sekali tidak menelfon ataupun mengechat Kavy. Pacar gada akhlak emang!!

Kavy memasuki kelasnya dengan lesu. Saat sudah sampai di bangkunya Kavy langsung menaruh tasnya dan memainkan ponselnya dengan santai.

Semua gerak-gerik Kavy tak luput dari tatapan heran para sahabatnya.

"Lesu amat mbaknya?" Tanya Sekar.

"Tumben gak dianterin sampe kelas sama Sastra? Telat lagi ko?" Tanya Devi yang juga merasa heran. Pasalnya semenjak Kavy berpacaran dengan Sastra ia selalu mengantarkan Kavy sampai didepan kelas tapi sekarang tidak.

"Gue gak berangkat bareng Sastra!" Jawab Kavy ketus.

"Lah kenapa?" Hanya Sekar.

"Iya kenapa?" Sahut Icha tiba-tiba nimbrung.

"Lo gak lagi berantem kan, atau ini ada hubungannya sama semalem?" Tanya Devi tepat sasaran.

Kavy menghela napas lelah kemudian menceritakan peristiwa semalam kepada sahabatnya.

"jadi menurut kalian, gue atau dia yang salah?" Tanya Kavy setelah menyelesaikan ceritanya.

"Ya jelas lah Maemunah!" Gemas Devi menoyor kepala Kavy.

SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang