4 : The Game

617 56 9
                                    

Mobil mercy hitam berhenti di depan Renwick Gallery yang menjadi tempat diadakannya Ventura Exhibition, acara pameran seni bergengsi di Amerika. Ada Wong keluar setelah seorang petugas membukakannya pintu mobil. Malam ini ia mengenakan side knot gathered dress berwarna merah yang berbelahan dada rendah dari Alexandre Vauthier dipadankan dengan black stiletto beserta red wallet on a chain dari Christian Louboutin, penampilan yang rasanya cukup pantas untuk menghadiri acara bergengsi yang akan dipenuhi orang-orang kaya di dunia.

Ada memasuki gedung megah yang sudah terlihat ramai meskipun ia sudah secara sengaja datang 15 menit lebih awal dari peak time. Sebelum memasuki hall, ia dihentikan oleh petugas yang bertugas memeriksa tamu undangan. Ada tersenyum ramah ketika petugas itu menanyakan namanya.

"Lily Hao"ujar Ada dengan tenang.

Petugas lain yang berasal dari dalam segera mendekat setelah mendengar nama yang Ada sebutkan. Ia seorang perempuan yang berusia tidak jauh dengan Ada. Perempuan itu menghampiri Ada lalu membungkuk dan tersenyum.

"Maaf karena tidak mengenali anda, Ms. Hao. Mari silahkan,"sambut perempuan tadi.

Ada tersenyum. Sekali lagi ia berhasil memalsukan identitasnya dengan baik. Ia bisa leluasa mengikuti pameran malam ini tanpa khawatir ada yang mengenalinya.

"Sebelumnya perkenalkan, saya Natasha salah satu LO acara ini. Kami merasa tersanjung karena keluarga Hao kali ini berkesempatan hadir. Ayah anda sudah lama sekali tidak berkunjung, bagaimana kabar beliau?"

"Masih sibuk seperti biasanya"jawab Ada dengan santai.

"Berhubung ini pertama kali anda mengikuti pameran ini, perkenankan saya untuk menemani anda, Ms. Hao"tawar Natasha.

"Oh, tidak perlu. Saya akan lebih leluasa berkeliling sendiri saja karena banyak kolega yang harus saya sapa. Saya sepertinya juga tidak akan lama, terima kasih tawarannya Natasha, kamu boleh pergi,"jawab Ada masih dengan raut ramah.

Natashapun undur diri, meninggalkan Ada di hall yang megah dan luas di penuhi orang-orang bergaun dan tuxedo. Ada melihat jam tangannya sekilas.

"Waktunya bekerja,"

-

Ada berjalan keluar dari toilet. Tugasnya sebenarnya sederhana, hanya memasang penyadap di salah satu instalasi seni yang akan dipindahkan ke kedutaan besar Amerika yang berada di Jerman. Tentu ini hanyalah bagian dari misi utamanya.

Ia kembali ke hall untuk menikmati sejenak perannya sebagai salah satu putri donatur acara ini. Ada berjalan menuju tangga yang berada di tengah hall dan berpindah menikmati lukisan-lukisan yang di pajang di lantai dua. Ia berhenti di depan sebuah lukisan yang menampilkan siluet seseorang dari kejauhan lalu menatapnya lama.

"Bisa menikmati lukisan juga, hm?"

Ada terhenyak, namun sedetik kemudian ia berhasil mengendalikan keterkejutannya dan bersikap acuh. Ada adalah ahli dari segala ahli dalam bersikap tenang, menghadapi siapapun orang yang ditemuinya. Walaupun dalam lubuk hatinya ia tidak yakin bisa bersikap tenang terhadap satu orang ini.

"you looks good, the dress suit you. Oh, the red always suit you, Ada"

Ada tetap mempertahankan keacuhannya dengan kembali berjalan menuju lukisan lain. Ia bisa menangkap dari ekor matanya, seseorang yang menyapanya masih setia di sisi kanannya hingga seseorang itu menggenggam pergelangan tangannya.

"Diam dan ikut aku, atau aku buat semua security mengejarmu, Ms. Lily Hao"ucap seseorang itu dengan tenang sekaligus terselip nada ejekan di akhirnya.

Resident Evil Angsty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang