[22] When We Start Again

599 50 7
                                    

.
Season 2
[Present]
-When We Start Again-
.
-
Mari buka season 2 ini dengan yang manis-manis🙏🏽
-

December, 2010
Lampu-lampu kuning berpendar di sepanjang Grant Avenue yang dipenuhi dengan hiasan-hiasan dengan berbagai bentuk. Jalanan kecil itu dipenuhi orang-orang. Toko-toko, kedai makanan dan teh tidak ada yang sepi. Orang-orang tumpah ruah meskipun hari ini cukup dingin.

Langit terang benderang, tak menampakkan sedikitpun awan kelabu, padahal kemarin sempat hujan deras berjam-jam lamanya. Bahkan sepertinya semestapun mendukung orang-orang untuk menyemarakkan malam panjang menuju tahun 2011, juga, pertemuan dua manusia yang telah berpisah 2 tahun lamanya.

"You looks different,"  ujar Leon setelah sedari tadi hanya mengamati perempuan berjaket hitam di sebelahnya yang luwes sekali merangkul tangannya. Perempuan itu menengokkan kepalanya dengan senyum lebar yang menggoda.

"Oh ya? Apa yang membuatku berbeda?"

"Kamu tersenyum...dan terlihat bahagia," jawab Leon masih dengan tatapnya yang setia mengamati perempuan di sampingnya sesekali. Mereka tengah menyusuri gang-gang kecil yang penuh dengan makanan ringan.

"Bagaimana tidak? Aku bertemu denganmu, Leon. Sudah seharusnya aku tersenyum dan berbahagia," balas Ada dengan nada yang belum pernah Leon temui, atau sebenarnya sudah sedari tadi Ada menggunakannya namun baru Leon sadari. Perempuan itu berbicara dengan santai, tidak lagi penuh kehati-hatian. Leon semakin takjub dan semakin bertanya-tanya, benarkah perempuan itu Ada yang sama dengan yang ia kenal beberapa tahun lalu?

"Nikmati saja, Leon. Mari hidup sebagai manusia biasa, untuk malam ini saja," imbuhnya berbisik, sebelum mengecup pipi Leon singkat. Leon tersenyum lebar. Benar, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Ia hanya perlu melupakan semua sejenak dan menikmati kebersamaannya dengan Ada, yang tidak pernah ia tahu kapan akan berakhir.

Ada mengetatkan rangkulannya, karena jalanan semakin padat. Mereka sudah kembali menyusuri Grant Avenue, berjalan ke arah Dragon Gate's untuk keluar dari daerah Chinatown setelah puas mengajak Leon mencicipi beberapa makanan.

"Aku tumbuh besar di kota ini, with My Mom and Dad. I miss my childhood so I came here but how lucky I am, I met you. Biasanya aku hanya akan menghabiskan waktu di hotel, memandang keriuhan di bawah ini dengan sebotol wine, lalu menangis sendirian," ujar Ada ketika mereka masih berjalan di tengah riuhnya San Francisco. Sedari tadi ia berbicara banyak hal, tanpa Leon minta, tanpa Leon tanya.

"Sungguh sebuah kehormatan, Ma'am" kelakar Leon lalu menarik tangan Ada untuk dikecup, merasakan dingin di tangan pucat itu. "Kamu kedinginan?" tanya Leon kemudian. Ada menggeleng tapi merapatkan tubuhnya.

"Aku hari ini datang ke banyak tempat. Tempat-tempat yang tidak pernah terbayang akan aku kunjungi. Bahkan aku mengantre untuk sepotong waffle, Leon," ujar Ada lagi dengan bersemangat. Ada menyadari bahwa menceritakan hal-hal yang baginya tidak penting kepada orang terdekatnya bukan hal yang buruk juga. Ada ingin terus melakukannya.

"Oh, ya? Bagaimana rasanya?"

"Yah, tidak buruk walaupun aku tidak terlalu suka sirup mapplenya,"

Leon memicing dengan senyum terangkat lebar. Gemas sekali perempuan di sampingnya ini.

"Bagaimana perasaanmu, Ada. Bukan wafflenya,"

Resident Evil Angsty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang