[24] When We Hold Each Other

651 40 19
                                    

.
- When We Hold Each Other -
.
-
Siapa yang pingin ditemenin Aeon di malam minggu?

21+
(Explicit Sex Scene)
minor tolong, bisa di skip sampai tengah chapter atau skip dulu aja deh
-

Rintik hujan semakin deras, membawa hawa dingin awal Januari menyusup masuk ke kamar hotel bernomor 1053 yang mendorong sepasang manusia yang berada di dalamnya melesakkan diri saling mendesak. Suara gemuruh dan sesekali kilatan petir di luar menjadi latar bagi dua manusia yang tengah menyalurkan rasa rindu atas tahun-tahun sepi sebelumnya.

Ada menghembuskan nafasnya dengan perlahan, seiring matanya yang memejam menahan hasrat. Kimononya telah merosot sampai ke pinggang, salah satu tali nightgown lingerienya sudah tersampir sampai lengan. Tangannya meremas pundak yang masih terasa kokoh meskipun ia kira pemiliknya kehilangan banyak massa tubuh.

"Eughh" keluhnya ketika tangan besar Leon mengelus bagian bawah payudaranya, dan dalam sekejap mengeluarkan apa yang ada di dalam nightgown merah dengan sambutan lembut bibir tebal yang sedari tadi membuat Ada menahan nafas karena gerakan ringan di sepanjang tulang belikatnya.

Ia mengetatkan jepitan pahanya yang sedari tadi sudah melingkupi pinggul lelaki berambut pirang yang saat ini tengah menikmati dadanya, seiring dengan gerakan lidah sang pria yang semakin menggila. Namun, melihat Leon seperti ini membuat Ada berada diantara gemas dan berhasraat, lucu sekali.

"Kenapa tersenyum?" tanya pria itu ketika menyadari Ada tengah tersenyum—hampir tertawa dengan mulut yang masih melingkupi payudara Ada.

"Tidak, kamu hanya terlalu menggemaskan," jawabnya disertai kecupan pada pelipis Leon. Tapi sepertinya, jawaban itu kurang memuaskan bagi Leon, hingga ia memberikan gigitan sedikit keras pada apa yang sedari tadi ada di mulutnya secara tiba-tiba.

"Leon! Don't do that!" bentak Ada dengan sebuah pukulan lumayan keras pada punggung Leon. "Aku seorang gentleman,  bukan menggemaskan," protes Leon, dengan tatapan berbinar yang malah terlihat semakin menggemaskan.

"Kamu semakin mirip anjing kecil yang menggemaskan, Leon. Ahahaha, aww-"

Leon mendadak memutar tubuhnya, untuk menidurkan badan Ada ke sofa. Lelaki itu memunculkan seringaian mengejek sembari menggeser rambut-rambut perempuan di bawahnya,  sebelum kembali menyarangkan ciuman ke leher polos milik Ada. Ia kecup, beri jilatan lalu sesap. Begitu secara berulang dan berpindah-pindah.

"Aku jadi membayangkan, erghh, berapa banyak gadis yang kamu, aghh, ajak tidur selama tidak bersamaku?" ucap Ada penuh perjuangan untuk menyelesaikan kalimatnya di tengah serangan tangan Leon yang mulai menelusuri pahanya, menyingkap nightgownnya hingga pinggul.

Bibir Leon yang sedari tadi masih asik berpindah dari satu payudara ke payudara lain seketika berpindah ke bibir mungil yang sudah sedikit membengkak milik Ada, ia mencecap lalu melumat dalam. "Aku tidak bernafsu dengan siapapun" ucapnya sebelum kembali melumat bibir di hadapannya.

"Tidak mengingkan siapapun. Tidak menyentuh siapapun," bela Leon setelah ciuman panjang yang ia berikan.

"You? Leon S. Kennedy? Didn't sleep with any women? Such a liar,"

Ada menarik bathrobe yang masih tersampir di tubuh Leon,  meskipun tali yang mengikatnya sudah terlepas sejak tadi lalu melemparnya ke bawah. Leon hanya mengenakan underware berwarna hitam yang sama sekali tidak mampu menyembunyikan bukti gairah laki-laki itu.

Resident Evil Angsty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang