[29] When We Don't Get It

389 36 12
                                    

.
- When We Don't Get It-
.
-
Seneng gak nih double up? Met malming bersama Aeon gaes🫶🏼🫢
-

Suara gemericik air terdengar dari kamar mandi padahal masih pukul 4 pagi. Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Ada yang membalut tubuhnya menggunakan handuk. Ia berjalan ke rak pakaian untuk memilih sembari mengusap rambutnya yang basah.

Ada menjatuhkan pilihannya pada leather pants dengan blouse berwarna hitam. Ia melangkah ke sisi lain walk in closetnya, untuk mengambil holster untuk dikenakan di dada dan dipasang di pahanya. Setelah terpasang dengan benar, Ada menutup tubuhnya menggunakan double breasted wool blend coat berwarna krem.

Ada menghampiri Leon yang hanya mengenakan pants, membenarkan selimut agar melingkupi tubuh hampir telanjang lelaki itu. Ia mengguncangnya. "Leon, wake up," ucap Ada sedikit mendesak, hingga mata Leon mengerjap, dan terbuka. Lelaki itu hendak bangun namun segera dicegah, "Lanjutkan tidurmu, aku hanya ingin berpamitan. Aku ada pekerjaan tiba-tiba, aku pergi dulu ya?"

Leon mendesah. "Berapa lama?" tanyanya sembari mengusap wajah cantik perempuannya yang sudah dipulas make up. "Tiga hari, paling lama seminggu," jawab Ada, ia berikan kecupan di jemari Leon yang tadi mengusapi wajahnya. Lelaki itu mengangguk. Lalu mengangkat tubuhnya untuk meminta ciuman panjang.

"Lipstikku pasti berantakan!" keluh Ada sebelum mengecup pipi Leon dan pergi. Setelah Ada menutup pintu kamar mereka, lelaki itu tersenyum senang, dan mengepalkan tangan tanda berhasil menjalankan misinya setelah membuang semua persedian pil milik Ada juga perilaku brutalnya semalam yang dapat ia pastikan kalau Ada tidak menyadarinya.

"Please come to us, baby,"

***

Perempuan yang terlihat kumal juga kelelahan itu memasuki unit nomor 29. Ia memencet password dengan memejamkan mata dan desahan pelan. Sesampainya di dalam, ia meninggalkan barang yang ia bawa tepat di depan pintu. Ia memasuki kamar lalu walk in closet tanpa menghidupkan lampu ruangan tersebut.

Ia keluar dari walk in closet dengan rambut yang masih sedikit basah dan mengenakan satin butterfly midi slip. Ia melempar handuk yang ia bawa dari wc ke lantai lalu bergegas merebahkan tubuhnya yang terasa remuk di semua bagian ke ranjang. Saat perempuan itu sudah hampir menutup mata, sebuah tangan kekar dengan leluasa merangkul pinggangnya.

"You home,"

"Surprise" jawab Ada datar dan lirih.

Lelaki itu merengkuh tubuh Ada ke dalam pelukan walaupun lelaki itu belum sadar sepenuhnya. Ia mengecup singkat pundak Ada yang langsung bisa ia rasakan terdapat beberapa goresan luka sebelum menyusupkan kepala ke cerukan leher perempuan itu.

" Miss me?"

"I just wanna sleep right now,"

Leon mulai mengelus punggung Ada dengan lembut. Entah karena pelukan, elusan lembut, atau memang karena kelelahan, dalam beberapa detik kemudian sudah terdengar dengkuran halus dari perempuan yang ada di pelukan Leon. Leon memandang wajah sayu perempuan di hadapannya, lalu mengecup bibir perempuan itu sekilas sebelum ikut terlelap.

***

Ada terbangun karena alarm jam digital di kamarnya berbunyi yang menandakan ini sudah pukul 08 pagi. Ia mematikan alarm itu dan menggeliat kecil lalu membasuh muka sebelum keluar menuju dapur. Seperti yang Ada duga, sudah tersedia americano panas beserta seperangkat sandwich dan telur rebus di kitchen island.

Resident Evil Angsty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang