§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§Bertemu siapa? Aku tidak menemui siapapun
Terlebih pedih akan kesepian, benar-benar mencerabut ketenangan
Ku kira, aku akan baik-baik saja, ternyata tidak, aku terombang-ambing pasca melamun
Tidak Ada yang menjadi imun
Bak nada sumbang yang terlantunAndaikata kita dekat
Ingin rasanya aku memeluk sembari membenamkan wajah di belahan dadak mu
Di sana aku akan tantrum dengan sunyi bersama kepedihan
Rupa setelah mereda, aku bisa mengangkat kepala lalu tersenyum kepada mu
Berucap terima kasih dengan sekejap
Lalu bercakap
"Aku baik-baik saja sungguh"Mentari memang terbitan, dan rembulan terbenam, naas malam begitu panjang
Bilamana kita dekat, ku bisa bersembunyi di belakang punggung mu
Menyelamatkan diri dari makhluk malam yang menyeramkanEntah berapa lama kepedihan ini berlanjut
Aku dalam pusaran sendiri
Meratapi akibat atas apa yang pernah di lalui
Semuanya akan berjalan
Berhimpitan dan meremukkan
Entah kapan kepedihan akan selesai
Aku hanya berbayang
Ketika kita dekat
Ku benamkan wajahku ke belahan dadamu lalu tantrum di sana
Sehingga tangan lembut mu mengelus ku
Dan berkata " semua baik-baik saja"Perpustakaan, 14 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Itu Kamu [END]
Poetrykumpulan cerita dan puisi atau narasi dari semesta yang ada didalam kepala shophilosopher, semesta ini terbentuk semenjak ia mulai memahami warna, bentu, Suara, rasa, dan aroma. 🦋🦋🦋🦋 ,-shophilosopher