©sampai di neraland©

24 9 7
                                    

"tuan, tolong sampaikan surat ini kepada yang mulia ratu" kataku mendesak seorang vampir yang bertugas sebagai polisi. Ia menatapku sinis, seolah merendahkan ku. Aku abai dengan tatapannya itu, asal surat ini sampai kepada yang mulia ratu.

"Siapa namamu!?" Tanya orang itu bernada sini, aku girang bukan main, karena ia menyalakan nama ku, itu tandanya dia akan menyampai surat yang telah aku tulis

"Nama saya Ian tuan" kataku bersemangat.

"Akan ku sampaikan kepada petugas yang berwenang, tapi kau tak perlu cemas, selama ini tidak ada satu masalah pun di neraland ini, termasuk suratmu ini, aku jamin suratmu akan sampai ke istana, tapi semua tergantung keinginan ratu mau membacanya atau tidak, lagi pula kau adalah seorang pengungsi.

"Iya tuan, trimaakasih, saya hanya bisa berusaha semampu saya". Orang itu lalu meninggalkan kami. Salah seorang pengungsi yang telah jadi temanku juga, menghampiri ku

"Kau nekat sekali kawan, lihatlah ekspresi congkak nya itu" katanya mencibir. Aku tak peduli dengan apa yang petugas itu hinakan terhadap ku, yang aku inginkan, surat ku akan sampai di istana, setidaknya aku sudah berusaha, entah yang mulia ratu membaca surat ku atau tidak itu tidak masalah.

"Kau tidak perlu sinis begitu, kita memang pengungsi, tapi kita aman dan mendapatkan jaminan hidup, ini semua berkat yang Mulia ratu " kataku menerawang jauh

"Iya kau benar, dia ratu elf yang sangat bijaksana bukan" temanku juga menerawang jauh.

Aku memejamkan mata, kembali mengeja surat yang telah ku tulis itu dalam ingatan ku.

Pada lembar pertama aku menuliskan.

𝕾𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝕾

Kepada : penguasa neraland Ratu dari bangsa elf, dan ratu dari semua bangsa yang ada di neraland

Kami penduduk dunia bawah, para mermaid mengucapkan "SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE-18"

Pada pagi yang dingin, pada semburat fajar, pada indahnya hari, doa kami kepada maha kuasa God save the Queen

Segala keinginan terwujud dan kebaikan menyertainya

𝕾𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝕾

Pada lembar kedua, aku mati Matian membuat sebuah puisi yang pada intinya adalah ucapan rasa terimakasih

𝕾𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝕾

PUJI TERIMAKASIH
Bukankah lautan sangat luas
Tapi engkau menyelamatkan kami
Dari petaka diluar kuasa kami
Dengan ringan tangan engkau menggapai kami.
Memberi tempat dan naungan.
Keamanan dan jaminan.
Meski kami dari dunia bawah,
Engkau menempatkan kami dalam samudera neraland yang agung
Kelestarian yang indah, dan segala hal indah adalah atas kuasa engkau.
Wahai Penguasa kami
Tidak cukup puisi untuk ungkapkan terimakasih,
Hormat kami para mermaid yang diterima di kedalaman laut neraland.


Tertanda: Ian seekor mermaid yang telah diselamatkan

𝕾𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝖝𝕾

Sebetulnya, para mermaid menahan ku untuk mengirimkan kartu ucapan itu. Tapi aku bersikeras. Aku ingin berterimakasih, meski hanya lewat surat.

Aku ingat saat para bajak laut itu menangkap kami di peraduan kami, kami di kurung dan akan di jual sebagai budak. Karena kami rakyat kecil -meski sebenarnya aku adalah salah satu suami nona penguasa - . Mereka para bajak laut jahat yang sering menangkap mermaid yang lemah dan tidak memiliki energi kehidupan yang unggul seperti para bangsawan.

Kami ketakutan sekali, ayah ibu dan beberapa saudara juga terkena jala. Ibuku yang sudah sepuh, hanya menagis, Saat kami dikurung didalam kapal. Untungnya Para angkatan laut nera meringkus para bajak laut dan membebaskan kami, tapi kami tidak akan pernah bisa kembali, karena kami sudah berada di dalam semesta neraland.

Kami yang tertangkap dan diselamatkan, sangat bersyukur, dan para petugas angkatan laut, menaruh kami dalam kawasan pengungsian, hidup kami terjamin dan aman, satu hal yang aku ingat sekali, dikatakan oleh komandan pasukan itu

"Berterimakasih lah kepada yang mulia ratu".

*********

Nb : hai pembaca, cerita mermaid ini bisa di akses didalam kumpulan cerpen second change dalam akun WP : Bumblebee_zona berjudul Helena Gadis Nelayan itu.

Semesta Itu Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang