"Na, kantin yuk!" Ajak seorang teman yang bisa dibilang sering ngobrol dengan alana, ia dan temannya suka ajak alana untuk gabung.
"Sebentar ya" ucap alana sembari merapikan buku di mejanya. Alana berbalik menoleh ke belakang.
"Nda, kantin yuk. Laper" Alana memasang wajah imutnya, rianda tersenyum tipis. Ia menghampiri alana dan yang lain. Mereka pun bersama-sama ke kantin.
"Na, mau ikut kita ke bioskop gak pulang sekolah?" Ajak mereka. Alana menoleh ke rianda yang duduk disampingnya.
"Kamu mau gak?" Tanya alana, rianda menatap alana dan kedua temannya bergantian.
"Boleh" jawab rianda.
"Ok, nonton film apa?" Tanya alana. Dua teman itu pun menunjukkan film terbaru, mereka lanjut ngobrol. Rianda hanya mendengarkan obrolan mereka.
Usai makan, kedua teman mereka pergi ke toilet. Alana dan rianda masih duduk di kantin menunggu bel masuk.
"Na, aku udah gabung ekskul" ucap Rianda
"Serius?, ekskul apa?"
"Penyiaran"
"Ha?, emang ada?, kok aku gak tahu ada ekskul itu"
"Anggotanya emang gak banyak, kerjanya juga selalu diruangan tertutup" jelas rianda
"So, kamu suka?" Tanya alana, rianda mengangguk.
"Hai Na" Brian menghampiri dan duduk depan mereka. Brian tersenyum menatap alana, rianda merasa gerah karena kehadiran brian. Rianda pun pamit ke toilet.
"Rianda kan?"
Suara ini membuat rianda menghentikan langkahnya ketika sudah di toilet. Pintu toilet tertutup, tak ada siapapun juga di depan wastafel."Iya, siapa lagi coba yang jadi parasit"
"Parasit?, jahat banget kamu" mereka tertawa renyah.
"Padahal kita mau gabung sama alana doang, kenapa sih alana selalu bawa rianda"
"Rianda juga gak peka ya, pasti dia tahu dong kita maunya gabung sama alana doang"
Deg. Rianda merasakan sakit di dadanya. Ia menepuk kuat dadanya agar tak sesak dan penuh. Klik... rianda segera masuk ke toilet kosong ketika dua orang yang sedang mengobrol keluar dari toilet. Rianda tahu mereka berdua adalah teman sekelasnya, teman yang mengajak alana ke bioskop. Rianda duduk di atas kloset menunggu mereka pergi. Mereka tak lanjut berbicara tentang rianda ketika di depan wastafel.
Rianda menunduk ketika obrolan mereka terngiang di telinganya. Ia duduk di atas kloset dengan memeluk lututnya. Rasa sedih menguasai dirinya, ia marah dan mengasihani dirinya, air matanya pun perlahan turun karena menahan emosi.
Alana gelisah ketika rianda tak kunjung kembali. Sebentar lagi bel masuk, satu persatu orang di kantin kembali ke kelas masing-masing. Brian juga baru saja pergi. Alana mencoba menelpon, tapi rianda tak merespon. Alana bergerak ke toilet, mencoba menggedor satu persatu pintu toilet, ia juga tak menemukan rianda. Bel pun berbunyi, alana segera kembali ke kelas.
Alana menghela napas lega sekaligus kesal melihat rianda sudah duduk di kursinya. Ia hendak mendekat namun terhenti karena pak jason datang.
Rianda bergegas mendekati kursi alana ketika kelas berakhir.
"Aku gak ikut ke bioskop ya, aku ada ekskul" ucap rianda, alana mengerutkan keningnya. Rianda langsung pergi tanpa menunggu jawaban alana.
"Loh rianda kemana?, gak ikut kita?"
"Gak, ya udah yuk!" Ajak alana sembari memakai ranselnya. Mereka bertiga pun pergi ke bioskop sesuai janji.
Rianda tidak ada ekskul hari ini, ia berbohong untuk tidak ikut mereka. Rianda berdiri di halte menunggu bus, ia akan menghibur dirinya di tempat biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in You
RomanceDua orang yang dipertemukan, perbedaan yang mencolok dari keduanya tak menghambat terjalinnya hubungan manis. #1 girllove #1 gxg #1 lesbian