37. Kenyataan

4.1K 386 11
                                    

Rianda dengan tergesa membuka pintu gerbang rumahnya. Ia panik karena andre terfokus pada kehamilannya. Ia tak mau mendengar pertanyaan andre lebih lanjut. Sesulit apapun keadaannya, ia tak akan membicarakan kehamilan ini pada andre.

"Nda, aku mau ngomong sama kamu" Andre menahan tangan rianda yang hendak masuk

"Ndre, kamu gak perlu datang lagi ke rumah ini. Kita udah gak punya hubungan apa pun. Please, jangan sesuka kamu datang tanpa beritahu aku" ujar rianda menghempas tangan andre darinya

"Aku khawatir sama kamu"

"Kamu gak punya hak buat khawatirin aku"

"Aku tahu Nda, tapi aku kepikiran kamu karena alana" ucap andre, rianda menatap andre sinis saat mendengr nama alana.

"Alana sebulan lalu nemuin aku di resto, dia tanya hubungan aku dengan kamu. Aku heran, kenapa alana penasaran tentang itu" jelas andre. Rianda terdiam, ia mulai menelaah penjelasan andre dengan bertanya apa maksud alana menemuinya.

"Aku baik-baik aja, kamu pergi aja ndre" ujar rianda segera masuk dan menutup pagar. Rianda buru-buru masuk ke rumah. Ia berdiam di kamarnya, melihat andre dari jendela kamarnya, memastikan bahwa andre sudah pergi.

Hari sudah gelap. Rianda duduk bersandar di ranjangnya sambil memandangi layar hp. Ia ragu untuk menghubungi alana. Sejak pulang alana tak ada memberinya pesan apapun. Ia tak masalah karena alana pasti sibuk, namun ia punya pertanyaan penting ke alana, dan itu sangat menganggunya jika ia tak segera bertanya.

Drrtt...drrtt... rianda kaget hp nya bergetar. Alana menghubunginya lebih dulu.

"Hai, kamu ok?" Tanya alana

"Hmm, I'm ok. Baru ngabarin?, Kamu sibuk ya?" Tanya rianda

"Kamu tungguin telpon aku?" Suara alana terdengar riang

"Gak" jawab rianda cepat, alana tertawa renyah

"Ok kalau gitu, aku tutup telponnya ya"

"Tunggu!!" Tahan rianda "aku mau tanya kamu" lanjutnya

"Kenapa?"

"Kamu tahu aku hamil dari mana?, karena yang tahu cuma ibu dan bude" rianda menunggu jawaban alana, tapi alana diam terlalu lama. "Aku cuma penasaran, kalau kamu gak mau jelasin juga gak apa"

"Aku gak sengaja tahu, dan aku cari info detailnya sendiri" jelas alana singkat

"Detail?, kamu tahu siapa ayah dari bayiku?" Tanya rianda gugup, terdengar helaan napas panjang alana.

"Aku tahu. Saat itu rasanya aku mau bunuh dia.

"Aku.... Gak mau dia tahu tentang anak ini" sahut rianda, diam dia sejenak lalu menjawab.

"Aku akan lindungi kamu"

Tak ada yang lebih beruntung di hidup rianda selain ia memiliki orang-orang yang memberinya cinta berlebih. Ia tak pernah kekurangan kasih sayang, terutama saat ini. Alana adalah sosok yang sangat menghargainya, walau mereka kini bersama bukan sebagai pasangan, rianda tetap bersyukur alana tetap disisinya.

Ia pikir setelah berbaikan dengan alana hidupnya tak akan memiliki masalah lagi. Namun ia salah, andre membuat dirinya kesusahan. Setelah hari itu andre kembali menghubunginya dan berusaha bertemu dengannya lagi.

Andre tak pernah kehabisan akal. Ia tak bisa bertemu rianda, maka ia akan meminta penjelasan alana.

Siang itu alana singgah ke restonya. Ia datang dalam kunjungan kerja, saat itu ia bersama mamanya. Usai meeting dengan manager, alana menikmati makan siang bersama mamanya.

Light in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang