Andre tak menerima begitu saja apa yang diucapkan alana. Ia terus mencari kesempatan untuk bertemu lagi dengan rianda. Ia mengingat kebahagiaan terakhir yang mereka ciptakan sebelum hubungan mereka hancur karena perselingkuhannya.
"Selamat pagi bu" sapa andre ketika ibu dan bude keluar pagar hendak ke warung. Ibu melihat andre sembari mengingat sosok lelaki yang pernah ia lihat ini.
"Saya andre bu" ucap andre. Ibu pun seketika mengingatnya, namun berubah khawatir mengingat rianda yang sendiri di rumah.
"Kamu ada apa kesini?" Tanya ibu berubah ketus.
"Saya ijin mau bicara dengan rianda bu" ujarnya. Ibu menoleh ke bude, bude segera masuk menemui rianda. Sedangkan ibu masih berdiri memandangi andre.
"Kamu gak kerja?" Tanya ibu, mengingat hari ini bukan akhir pekan, dan pagi-pagi ia sudah bertandang ke rumah orang.
"Saya libur hari ini bu" jawab andre. Ibu pun tak bertanya lagi. Ibu tahu pria ini adalah ayah dari calon cucunya, melihatnya tiba-tiba muncul bukan membuatnya marah dengan pria ini, tapi khawatir dengan mental putrinya.
"Kamu gak apa ibu tinggal?" Tanya ibu setelah rianda keluar bersama bude. Rianda mengangguk pelan. Ibu dan bude pun pergi setelah memastikan rianda baik-baik saja.
"Kenapa lagi?" Tanya rianda kesal. Andre mendekat maju selangkah, namun rianda mundur dua langkah.
"Kalau aku tes DNA dan ternyata itu anak aku bagaimana?" Tanya andre. Rianda menatap tak suka padanya, baginya bayi ini tak memiliki ayah.
"Aku adalah ibu sekaligus ayah anak ini" jawab rianda dengan penuh penekanan.
"Segitu bencinya kamu dengan aku Nda?"
"Iya"
"Bagaimana kalau aku ngotot tentang anak itu"
"Hei, kalaupun kamu adalah ayah biologis anak ini, akan aku pastiin kamu gak punya hak apapun atas dia. Aku juga bakal pastiin dia tak perlu punya sosok ayah" balas rianda.
"Tapi Nda.."
"Stop!, stop ndre. Kamu gak capek sok perhatian gini ke aku ha?, untuk apa?. Apa untungnya di kamu?, jangan berkilah dibalik kata menyesal. Kita udah gak punya hubungan apa-apa. Aku capek ketemu kamu, aku udah gak mau berhubungan apapun sama kamu. Kamu ngerti gak sih?" Rianda tak lagi bisa menahan emosinya, suaranya meninggi dan bergetar, ia lelah harus menjelaskan berkali-kali pada andre bahwa mereka tak perlu lagi bertemu.
Andre diam menunduk, ucapan rianda punya maksud yang sama dengan perkataan alana.
"Maaf, aku mau yakinin diriku kalau kamu baik-baik aja. Aku gak akan tenang kalau kamu kesusahan rawat bayi ini nantinya, aku.."
"Aku gak akan kesusahan, aku punya orang-orang tulus sayang sama aku" sela rianda
"Termasuk alana?" Tanya andre. Rianda mengerutkan keningnya. Andre tersenyum tipis.
"Alana bilang dia salah satu orang yg cinta sama kamu" jelas andre, rianda menghela napas pelan. Alana sudah bertemu andre lagi tanpa ia tahu.
"Hmm, kamu benar" jawab rianda "untuk itu aku mohon sama kamu, stop hubungin aku, stop cari aku, kalau suatu hari kamu jumpa aku di jalan please jangan sapa, anggap saja kita gak kenal" ucap rianda. Andre tak lagi menjawab ucapan rianda. Ia pun memilih pulang setelah meminta maaf pada rianda.
Rianda masih berdiri di depan rumah memandangi punggung andre yang menjauh. Ia berharap semua rasa sakit dan kenangan yang ia punya bersama andre juga ikut terbawa jauh dan hilang dari hati dan benaknya.
*****
Alana keluar dari mobilnya dengan riang. Ia tak lupa membawa beberapa bingkisan di tangannya. Ia segera masuk ke rumah tak sabar menemui rianda. Hari liburnya ia isi dengan menemui pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in You
RomanceDua orang yang dipertemukan, perbedaan yang mencolok dari keduanya tak menghambat terjalinnya hubungan manis. #1 girllove #1 gxg #1 lesbian