Rianda teringat sesuatu ketika sudah didalam selimutnya. Ia meraih hp dan mengirim pesan singkat ke alana. Sudah jam 00.20 wib. Tak ada respon dari alana saat itu, ia yakin alana sudah tidur.
Pagi ini rianda punya janji ke RS. Ia juga sudah meminta izin akan telat ke kantor dengan mengirim pesan ke alana tengah malam. Pagi ini juga belum ada balasan alana, sepertinya dia belum bangun tidur.
Rianda sudah tiba di RS dengan sumringah. Anak-anak menyambutnya dengan riang seperti biasa. Sebelum membacakan buku, rianda duduk menunggu beberapa anak yang masih diperiksa. Ia berbincang dengan beberapa orang tua.
"Kakak mau baca cerita apa hari ini?"
"Hmm, cinderella dan sepatu kaca" ucap rianda sembari menunjukkan buku yang ia bawa. Anak- anak antusias duduk berkerumun di depan rianda. Ia mulai membacakan buku cerita dengan penuh ekspresif.
Anak-anak bertepuk tangan di akhir cerita, rianda menutup bukunya dengan senyum bahagia. Senyum itu berubah menjadi malu karena tepuk tangan itu bukan hanya dari anak-anak, orang tua dan suster. Tapi juga dari wanita yang berdiri bersender tak jauh dari pintu bangsal. Wanita tinggi semampai dengan rambut hitam panjang bergelombang tersenyum padanya.
"Kak, kakak punya pangeran gak?" Celetuk salah satu anak. Mata rianda membesar, ia melihat menyeluruh anak-anak dan orang tua yang menunggu jawabannya.
"Pangeran?" Rianda melirik alana yang juga menunggu jawabannya.
"Punya" jawab rianda, alana menaikkan kedua alisnya.
"Punya kuda kak?"
"Punya, kudanya warna hitam" jawab alana menahan senyumnya.
"Wah, berarti ada istana dong kak?"
"Ada dong, hmm istananya punya taman yang luas banget, ada banyak bunga juga" jelas rianda disambut ekspresi anak-anak yang senang.
"Pangerannya pasti ganteng deh" celetuk princess
"Tampan, tinggi, wangi lagi" ucap rianda dengan senyum lebar. Rianda terus meladeni pertanyaan anak-anak sampai mereka merasa puas.
Rianda berpelukan dengan anak-anak sebelum pulang. Ia melambaikan tangan kepada mereka lalu menutup pintu ruangan bangsal anak. Rianda memghampiri Alana yang menunggunya di luar ruangan.
"Kok kamu kesini?" Tanya rianda
"Mau lihat anak-anak juga" jawab alana.
Alana membukakan pintu mobil untuk rianda, mereka pun meluncur menuju kantor.
"Siapa pangeran kamu?" Tanya alana saat mereka hampir sampai ke kantor.
"Menurut kamu?"
"Hmm, kalau dari ciri-cirinya sih Aku" jawab alana penuh percaya diri. Rianda tertawa renyah
"Bener kan?" Desak alana menoleh ke rianda
"Duh nyetir yang bener ih" rianda memukul pelan bahu alana, alana pun kembali menatap ke depan. Ia memarkirkan mobilnya di basement. Alana menahan tangan rianda yang akan keluar dari mobil.
"Wait, kamu belum jawab aku dengan benar raihana rianda" ucap alana menatap erat rianda
"Apa?" Tanya rianda dengan senyum jahilnya
"Siapa pangeran kamu?, aku kan?" Desaknya mengguncang rianda
"Iya"
"Aku?"
"Iya alana, kamu"
"Kamu serius?"
"Iya"
"Masa sih?, aku gak mimpi kan?" Ujarnya sembari menepuk pipi kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in You
RomanceDua orang yang dipertemukan, perbedaan yang mencolok dari keduanya tak menghambat terjalinnya hubungan manis. #1 girllove #1 gxg #1 lesbian