Is That You?

16.1K 1.5K 100
                                    

Jeno hanya duduk di sofa kamar Jaemin, memandangi sang pujaan hati yang masih terlelap dalam pengaruh obat tidur. Netranya kemudian melirik jam dinding di kamar itu di mana waktu menunjukkan pukul enam pagi.

Bibirnya mengulum seringai lalu menyesap rokoknya dan mengembuskan asapnya ke sembarang saat melihat Jaemin mulai menggeliat dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibirnya mengulum seringai lalu menyesap rokoknya dan mengembuskan asapnya ke sembarang saat melihat Jaemin mulai menggeliat dari tidurnya.

Jaemin mulai mengerjapkan matanya beberapa kali, pandangannya yang mengabur perlahan berubah normal. Untuk beberapa detik, dia masih merasa asing dengan kamarnya, hingga akhirnya dia menyadari bahwa ini bukan kamarnya.

“Astaga! Di mana aku?” Pekik Jaemin terperanjat dari tidurnya. Dia langsung terduduk di atas ranjang, memandangi kamar bernuansa putih yang asing, hingga akhirnya netranya menangkap sosok pria, duduk di sofa kamar berjarak satu meter dari ranjangnya.

Alisnya bertaut melihat pria itu menatapnya dengan seringai, yang bisa Jaemin lihat setelahnya, pria itu meletakkan puntung rokoknya lalu berjalan menghampirinya membuat Jaemin membulatkan matanya takut.

“Siapa kau?” Tanya Jaemin seraya beringsut mundur.

“Sudah bangun putri tidurku?” Tanya Jeno melangkahkan kakinya perlahan, lalu mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang.

“Siapa kau? Di mana aku?” Tanya Jaemin dengan wajah pucat dan paniknya.

“Kenapa kau bertanya, ini rumah kita, Sayang.” Jawab Jeno dengan suara lembutnya.

Namun jawaban itu membuat Jaemin bergidik geli dan takut. Apalagi melihat wajah pria asing yang memancarkan aura mengerikan.

“Apa maksudmu?” Tanya Jaemin.

Pria itu langsung menyibak selimut yang membalut tubuhnya lalu beranjak dari sana. Jeno menghela nafas dan langsung menarik lengan Jaemin saat pria itu hendak keluar dari kamar.

“Lepas!” Umpat Jaemin menepis tangan Jeno, namun Jeno kembali mencengkeram pergelangan tangannya.

“Apa yang kau lakukan? Siapa kau?” Tanya Jaemin berusaha melepaskan cengkeraman tangan Jeno pada lengannya. “Lepaskan aku. Aku harus pulang.” Rintih Jaemin.

“Sayang... hei...” Bujuk Jeno.

“Kau siapa?” Tanya Jaemin berusaha melepaskan tangan Jeno.

“DIAM!” Bentak Jeno membuat Jaemin tersentak.

Pria itu terdiam seribu bahasa saat Jeno membentaknya, tubuhnya mematung dengan wajah pucat. Sosok di depannya terlihat begitu menyeramkan.

“Kau tidak akan pulang karena ini adalah rumahmu!” Ucap Jeno dingin.

“Kau gila! Kau siapa? Apa yang kau lakukan padaku?” Bentak Jaemin.

Mendengar pertanyaan itu, Jeno mengulum seringai lalu melangkah mendekati Jaemin. Satu tangannya, mengusap pipi lembut sang pujaan hati, namun Jaemin langsung memalingkan wajahnya.

98,7FM [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang