Jaemin masuk ke dalam kamar menyusul sang suami di belakangnya, pria itu menutup pintu kamar lalu melangkah menuju sofa, dia perhatikan sang suami yang berdiri di depan jendela seraya memandang ke langit cukup lama membuatnya penasaran.
Dia pun beranjak dari sofa untuk menghampiri suaminya, kedua tangannya langsung merengkuh sang suami dari belakang, sementara kedua dagunya bertumpu pada pundak Jaemin. Pria itu tersentak merasakan dagu suaminya, dia sempat menoleh namun memutuskan untuk abai.
“Apa yang kau lihat sampai begitu fokus?” Tanya Jeno.
“Malam ini banyak bintang.” Jawab Jaemin memandangi langit yang bertabur bintang dengan senyum tipis.
“Mereka sangat cantik saat bersinar.” Lanjutnya.
Jeno tertawa kecil dengan mata terpejam mendengar jawaban kekasihnya. Dia sibuk menghirup aroma bayi yang menguar di tubuh Jaemin, membuatnya seperti mabuk dan tenang.
Jeno mengangkat kepalanya yang semula bertumpu pada pundak Jaemin, dia juga melepas pelukannya lalu membalik tubuh sang suami hingga keduanya berhadapan. Kedua tangannya kembali memeluk pinggang ramping suaminya.
“Kau juga sangat cantik dan bersinar.” Jawab Jeno, dia menarik kedua tangan Jaemin agar bertumpu di pundaknya.
Bibir tipis milik Jaemin membentuk sebuah senyuman, seperti malu, membuat senyum Jeno kian lebar menggodanya, kedua kening mereka bertemu membuat Jeno tak tahan untuk tak mengecup bibir plum suaminya.
“Terima kasih.” Ucap Jeno membuat alis Jaemin bertaut.
“Untuk?”
“Membuatku menjadi pria yang beruntung karena memilikimu.” Jawabnya membuat Jaemin tersenyum.
Jaemin tak mengerti mengapa hatinya bergejolak setiap dia sedekat ini dengan Jeno. Seperti dia kecanduan oleh sentuhan pria itu, dia ingin Jeno menyentuhnya lebih sensual dan lebih intim.
Bahkan kini kedua tangan Jaemin sudah menangkup pipi Jeno dengan kedua ibu jari yang mengusap pipi suaminya lembut membuat Jeno tersenyum. Ada yang menggelitik merasakan sentuhan jemari Jaemin.
Jaemin tersenyum lalu memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Jeno membuat Jeno sempat tersentak. Tapi pada akhirnya, dia balas mengecup bibir suaminya membuat Jaemin membuka mulutnya, membiarkan lidah Jeno bermain dengan lidahnya.
Bunyi kecipak ciuman mereka, mulai mengisi sepinya kamar, membuat suhu kamar terasa lebih hangat. Bahkan Jaemin mulai memburu saat tempo ciuman mereka kian menuntut. Kepalanya miring kanan dan kiri berusaha mengimbangi ciuman Jeno yang semakin dalam.
Gairah Jeno pun turut naik merasakan betapa menuntutnya ciuman Jaemin malam ini, membuat tangannya tak bisa hanya diam, dia mulai meremas kedua bokong Jaemin, membuat gairah sang lawan juga terus naik.
“Mhhh.” Desah Jaemin di tengah ciuman mereka.
Dan lantunan merdu itu membuat Jeno ingin menjadi buas malam ini. Dia terus melumat bibir dan lidah Jaemin, kakinya melangkah maju membuat Jaemin melangkah mundur, terus menerus mundur hingga membentur ranjang.
Ciuman mereka terlepas saat tubuh Jaemin jatuh terduduk di atas ranjang. Wajahnya bertemu dengan gundukan sang suami. Dia mendongak dan melihat suaminya membuka kaos yang membalut tubuhnya hingga pria itu bertelanjang dada.
Jaemin merangkak mundur saat melihat Jeno merangkak naik seperti buaya lapar. Dia tersenyum saat wajah keduanya bertemu, dia kecup lagi bibir suaminya hingga menimbulkan bunyi kecipak.
“Kau sudah mulai nakal. Sudah mengerti cara menggoda suamimu.” Ucap Jeno dengan suara beratnya, tepat di depan wajah Jaemin.
“Kau bilang, kau suka aku menjadi nakal.”
KAMU SEDANG MEMBACA
98,7FM [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] Nasib buruk Nakamoto Jaemin; seorang penyiar radio karena mengenal Park Jeno. TW / VIOLENCE, PSYCHOPATH, RAPED, GASLIGHTING. M-PREG! BOYS LOVE/BXB AREA. Update rank #1 mpreg (10/08/2023) #1 jaeyong (20/08/2023) #1 yuwin (25/08/2023) #23...