Introduction

27.9K 1.8K 246
                                    

“Selamat malam pendengar Dream the Radio 98.7FM, selamat bergabung di siaran Kamis malam. Malam ini masih bersama DJ Nana.”

Seorang pria mengenakan kaos putih di balut celana pendek selutut berwarna hitam berjalan hilir mudik di kamarnya yang samar akan cahaya, di temani suara radio dari penyiar kesukaannya.

Tak lama, pria itu datang membawa boneka beruang besar berwarna coklat dan meletakkan di kursi sebelah kursi belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lama, pria itu datang membawa boneka beruang besar berwarna coklat dan meletakkan di kursi sebelah kursi belajarnya. Dia tatap boneka itu dengan lekat lalu mengulum senyum miring.

Ia putar kursi yang ia duduki menatap layar komputer di depannya, di mana seorang pria berparas cantik, berambut biru gelap tengah duduk pada ruang siaran. Sementara dia berkutat pada pekerjaan malamnya.

Satu tangannya mengambil lensa kamera berukuran ibu jari orang dewasa dan melihat-lihatnya, lalu dia mencocokkan lensa kamera itu pada mata beruang di sampingnya.

“Tepat sekali!” Gumam pria pemilik suara berat itu.

Dia pun mulai melakukan pengerjaan, merakit kamera tersembunyi di temani suara merdu penyiar bernama Nana, sesekali matanya akan melihat ke layar komputernya, yang menampilkan rekaman CCTV di tempat Nana bekerja yang berhasil di sadap.

“Baiklah, mari kita baca pesan penggemar yang masuk malam ini...”

Aksi Jeno terhenti saat suara Nana kembali menyapa setelah memutar sebuah lagu, dia lihat pujaan hatinya itu berkutat pada komputer di depannya. Bibirnya mengulum senyum saat melihat Jaemin tersenyum memandangi layar komputer.

“Seperti biasa, pesan pembuka dari Jen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Seperti biasa, pesan pembuka dari Jen...” Ujarnya. Sepenggal kalimat itu membuat Jeno mengulum senyum.

Jeno meletakkan obeng serta kamera yang ia pegang, satu tangannya menumpu dagu dan dia memandangi Nana yang cantik lewat layar monitor.

“Meski aku hanya bicara sesekali dengannya, tapi aku tak bisa melupakan setiap percakapan kami. Aku senang karena dia selalu memulai percakapan lebih dulu denganku...” Nana mulai membaca pesan dari Jen.

“Aku juga suka saat dia menatapku saat bicara, seperti dia sangat menghargai aku. Aku benar-benar menyukainya, entah bagaimana aku mengungkap ini. Jadi, aku ingin memberikan dia sebuah lagu sana, tolong putarkan lagu NCT DREAM – Walk your home, karena aku tahu dia pasti akan mendengarnya.”

98,7FM [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang