“Akh sshh Jeno!” Pekik Jaemin, tangan berusaha mendorong kaki Jeno yang menginjak dadanya.
“Jeno lepas!” Rintih Jaemin, sementara pria itu hanya menatap Jaemin marah, mengabaikan sang pujaan hati yang sudah meringis sakit dengan wajah memerah dan berurai air mata.
“Kau selalu memohon padaku tapi kau berlagak melawanku.” Jeno mendengus dengan seringai, setelahnya dia menarik kakinya yang menginjak dada Jaemin.
“Bangun!” perintah Jeno, namun pria itu masih meringis sakit membuat Jeno geram.
“BANGUN!” Bentak Jeno menjambak rambut Jaemin.
“Jeno sakit.” Teriak Jaemin di sela tangisnya, tangannya meremas pergelangan tangan Jeno yang menjambak rambutnya, kulit kepalanya sangat sakit karena Jeno sering menjambaknya.
“Ampun! aku mohon, berhenti. Kumohon bebaskan aku.” Jaemin meraung lalu memeluk lutut Jeno, dia mendongak dengan wajah yang sudah basah serta mata yang sudah bengkak karena menangis.
“Jeno, aku ingin pulang.” Tangisnya.
Tak lagi ia rasakan sekujur tubuhnya yang remuk akibat perlakuan kasar Jeno padanya. Dia hanya ingin pulang dan bertemu dengan keluarganya. Ingin bertemu Mark, Renjun. Itu saja.
“Meraunglah sampai kau mati. Aku tidak akan peduli.” Umpat Jeno menatap Jaemin tajam, dia menendang tubuh mungil yang bersimpuh itu hingga terdorong ke belakang lalu dia menarik lengan Jaemin.
Pria itu langsung mendorong tubuh mungil itu hingga terjatuh di sofa.
“Makan!” Perintah Jeno.
Pria itu hanya sesenggukan seraya mengusapi pergelangan tangannya. Dia tatap Jeno sarat akan kebencian, dan dengan terpaksa meraih piring di atas meja. Dia memaksa makan dengan sesenggukan.
Setelah melihat Jaemin menyantap makanannya, Jeno pun beranjak pergi dari kamar itu. Jaemin melirik ke arah pintu yang tertutup selepas kepergian Jeno, dia letakkan nasi yang baru ia santap beberapa suap itu.
Pria itu langsung beringsut dan memeluk lututnya, lalu menangis sejadi-jadinya. Dia mengutuk dirinya yang entah mengapa bisa berakhir seperti ini. Entah bagaimana hidupnya kedepan, apakah dia memang akan berakhir bersama Jeno?
Tapi, di balik itu semua, Jaemin tak menyangka. Sosok Jeno yang lugu dan polos, ternyata menyimpan obsesi yang besar dan menyeramkan. Dia benar-benar seperti di tampar dengan batu besar. Masih ingat jelas bagaimana senyum Jeno yang lembut, manis dan hangat kepadanya.
📻📻📻
Jeno membuka pintu kamar Jaemin dan melihat pria itu asik bergelung di balik selimut tebalnya. Bibirnya mengulum senyum lantas menghampiri Jaemin. Dia naik ke atas ranjang lalu ikut membalut tubuhnya dengan selimut.Pria itu mulai memeluk Jaemin yang memunggunginya lalu mengecupi leher Jaemin.
Si empunya merasa ada yang mengusik tidur nyenyaknya, tubuh mungil dalam dekapan itu menggeliat seraya mengernyit bingung saat merasakan sesuatu yang lunak bermain di tengkuknya.
“Nghh” Jaemin melenguh saat merasakan gelenyar nikmat tatkala sesuatu yang lunak menjilat tengkuknya lalu kemudian dia merasakan gigi yang menyesap kulit tengkuknya.
“Nghh ahh” Lenguh Jaemin lagi dengan mata terpejam.
Dia berusaha membuka matanya dan terkejut melihat Jeno sudah mendekapnya, melihat bagaimana mata pria itu terpejam seolah menikmati cumbuannya pada tubuh Jaemin.
“Jeno!” Pekik Jaemin dengan mata membulat, dia dengan cepat mendorong Jeno namun pria itu justru mengeratkan pelukannya membuat Jaemin merasa sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
98,7FM [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] Nasib buruk Nakamoto Jaemin; seorang penyiar radio karena mengenal Park Jeno. TW / VIOLENCE, PSYCHOPATH, RAPED, GASLIGHTING. M-PREG! BOYS LOVE/BXB AREA. Update rank #1 mpreg (10/08/2023) #1 jaeyong (20/08/2023) #1 yuwin (25/08/2023) #23...