“Apa ini?” tanya Yuta saat melihat Chanyeol dan Baekhyun.
Wajah pasangan suami itu tampak datar dan dingin, sementara Jaemin dan Jeno menautkan alis bingung melihat reaksi Yuta.
“Tati.” Rengek Jisung menunjuk sang Daddy.
Jeno menoleh ke arah putranya dan tersenyum, lalu dia menatap Jaemin yang tak lepas menatapinya. Dia sampaikan kerinduan untuk sang suami, dan lewat tatapan mata itu, Jaemin menangkap perasaan yang berkecamuk dalam diri Jeno.
Dia merasa bersalah pada suaminya. Dia menyesal membuat Jeno berada di titik ini. Tapi dia juga tak ingin mengkhianati orang tuanya. Dia adalah seorang Papa sekarang, apa bila dia ada di posisi Yuta, mungkin dia akan melakukan hal yang sama.
Situasi ini, membingungkan bagi Jaemin.
“Jangan bilang bahwa Park Jeno adalah anak kalian?” Tanya Yuta, sementara yang di tanya langsung memaling wajah seolah tak peduli membuat Yuta kian geram.
Yuta beranjak dari kursinya dan langsung menghampiri Chanyeol. Dia mencengkeram kerah kemeja Chanyeol dan menatap pria jangkung itu dengan tajam. Sementara beberapa orang serta pengacara di ruangan itu langsung berusaha melerai Yuta dan Chanyeol.
“Benar? Dia orangnya kan?” Tanya Yuta, merujuk pada Jeno.
“Bukan!” Sahut Baekhyun membuat Chanyeol dan Yuta menoleh dengan kaget.
“Pikirmu kau bisa membodohi aku?” Tanya Yuta melepaskan cengkeramannya lalu menatap Baekhyun nyalar.
“Aku benar-benar akan menghabisi kalian!” Umpat Yuta menatap Chanyeol dan Baekhyun sengit.
Melihat ricuhnya suasana mediasi hari ini, membuat mediasi terpaksa di tunda.
“Ayah Mertua...” Panggil Jeno pada Yuta membuat pria itu menoleh. “Aku ingin bicara dengan Jaemin.” Tuturnya lembut dengan kepala tertunduk.
“Ayah mertua?” Yuta bertanya-tanya. “Jangan panggil aku seperti itu. Aku benci di panggil oleh manusia biadab sepertimu!” Umpat Yuta.
“Ayah.” Jaemin melerai membuat Yuta memutar bola matanya.
Jaemin langsung mengambil Jisung dari gendongan sang Papa, dia menghampiri Jeno membuat Jisung langsung merentangkan tangannya, minta di gendong sang Daddy. Jeno tersenyum kecut lalu menggendong putranya dan mengecupi pipi Jisung.
“Tati apa? (Daddy sedang apa di sini?)” Tanya Jisung.
“Daddy rindu Jisung.” Ujar Jeno.
Mata Jaemin berkaca-kaca saat melihat Jeno meneteskan air mata dan memandangi putranya dengan penuh luka. Ini pertama kali dia melihat Jeno menangis, dengan perasaan yang benar-benar hancur.
“Tati yok (Daddy ayo)” Jisung mengangguk, seolah membujuk sang Daddy untuk pulang dan kembali berkumpul bersama mereka.
“Daddy harus di sini dan mempertanggungjawabkan perbuatan Daddy. Daddy belum bisa pulang.” Jawab Jeno, bibirnya tak henti mengulum senyum ke arah putranya, dia terus mencoba menunjukkan bahwa ia baik-baik saja pada sang putra, karena usia Jisung yang masih begitu muda, dia tak ingin Jisung bertanya-tanya.
“Au (Tidak mau)” Jisung menggeleng marah membuat Jeno tersenyum.
Hatinya berdenyut saat dia harus tersenyum melihat tingkah gemas putranya di tengah perasaan yang hancur. Kini perhatiannya teralih pada Jaemin yang sejak tadi melihat interaksi mereka. Jeno lantas menurunkan Jisung dan Jaemin meminta Jisung untuk keluar agar mereka bisa bicara berdua.
“Kau baik-baik saja?” Tanya Jeno memecah kesunyian di antara keduanya.
Jaemin meneteskan air mata lalu menggeleng, dia dengan cepat menyeka air mata di pipinya. Dia lihat Jeno tersenyum lalu tangannya bergerak menghapus air mata sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
98,7FM [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] Nasib buruk Nakamoto Jaemin; seorang penyiar radio karena mengenal Park Jeno. TW / VIOLENCE, PSYCHOPATH, RAPED, GASLIGHTING. M-PREG! BOYS LOVE/BXB AREA. Update rank #1 mpreg (10/08/2023) #1 jaeyong (20/08/2023) #1 yuwin (25/08/2023) #23...