“Sayang...” Panggil Jeno pada sang suami yang setia memeluknya di depan pintu kamar, kedua tangannya terus mengusap kepala Jaemin sayang.
Setelah selesai sarapan tadi, saat Jeno mengatakan dia harus pergi untuk menemui dosen pembimbing, Jaemin terus memeluknya, enggan melepaskan Jeno. Pria itu merengek agar Jeno tak keluar rumah hari ini.
Jadi di sinilah mereka, dengan Jaemin yang terus memeluk Jeno agar Jeno tak beranjak.
“Aku hanya pergi sebentar. Nanti aku belikan makanan, kau ingin apa?” Tanya Jeno, kepalanya tertunduk, menelisik wajah sang suami yang tenggelam di antara hoodienya.
“Aku tidak mau makan apa-apa. Aku ingin kau di rumah.” Rengek Jaemin membuat Jeno tersenyum.
Seperti inikah rasanya saat Jaemin terus bergantung padanya? Ini adalah hari yang Jeno tunggu, dia menginginkan Jaemin begitu manja dan seolah tak bisa lepas darinya, sehingga Jeno tidak perlu susah payah mencuci otak dan memanipulasi Jaemin.
Pria itu, sudah terbiasa tunduk padanya.
“Aku hanya pergi sebentar, aku akan segera kembali.”
“Tidak mau.” Rengek Jaemin menggelengkan kepalanya ribut.
“Sayang. Aku hanya bertemu dosen sebentar, setelah pulang kau bisa memelukku dengan puas.”
“Hanya sebentar ya?”
“Iya hanya sebentar, makanya biar aku pergi sekarang agar aku bisa segera pulang.”
“Baiklah.” Ujarnya melepaskan pelukannya.
Jeno tersenyum lalu mengecup bibir suaminya yang mengerucut karena merajuk. Dia mengacak surai Jaemin, memandangi lagi wajah sang suami yang enggan melihat kepergiannya.
Jaemin menghela nafas lalu berbalik, melihat Jeno yang melangkah pergi untuk menuju kampus dan bertemu dosen.
Ia pun melangkahkan kakinya dengan kesal menuju sofa, memilih untuk melanjutkan hasil rajutannya sembari menunggu Jeno pulang.
📻📻📻
“Sayang, aku pulang.” Panggil Jeno seraya membuka pintu kamar.“Aahh masterh mmhh”
“Aahh oohh yeahh master aahh”
Langkah kaki Jeno terhenti di ambang pintu dengan mulut menganga. Kantung plastik yang berisi buah dia jatuhkan begitu saja hingga buah apel dan jeruk di dalamnya menggelinding bebas.
Bagaimana dia tidak menganga, saat dia pulang dan membuka pintu, melihat suaminya berbaring di atas ranjang dengan posisi mengangkang tanpa mengenakan celana, hanya mengenakan kemeja putih kebesaran dengan lubangnya yang sudah di masuki dildo sedang tangan kanannya mengurut penisnya sendiri.
Jeno langsung menutup pintu kamar agar tak ada yang melihat lalu melangkah menghampiri suaminya.
“Sayang, apa yang kau lakukan?” Tanya Jeno.
“Uhhh aku tidak tahu aahh aku tiba-tiba sangat horny tapi kau belum pulang juga aahh masterr” Desah Jaemin masih mengurut penisnya.
Jeno langsung membuka kaos yang membalut tubuhnya, lalu menurunkan resleting celananya kemudian mengeluarkan penisnya dan mengurutnya hingga setengah tegang.
Dia langsung berdiri di dekat ranjang, sementara sang suami berhenti mengurut penisnya sendiri, dia mengambil posisi menungging dengan wajah tepat di depan penis Jeno.
“Aahh” Desah Jaemin menjulurkan lidah dengan raut wajah yang menggoda membuat Jeno semakin bernafsu.
Pria itu memukul lidah Jaemin dengan penisnya yang menegak lalu menekan kepala Jaemin hingga penisnya masuk ke dalam mulut hangat suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
98,7FM [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] Nasib buruk Nakamoto Jaemin; seorang penyiar radio karena mengenal Park Jeno. TW / VIOLENCE, PSYCHOPATH, RAPED, GASLIGHTING. M-PREG! BOYS LOVE/BXB AREA. Update rank #1 mpreg (10/08/2023) #1 jaeyong (20/08/2023) #1 yuwin (25/08/2023) #23...