Meet Again

11.7K 1.2K 147
                                    

FLASHBACK ON


“Kau ke mana saja selama ini Jaemin?” tanya Yuta.

Dan sepenggal pertanyaan itu, membuat Jaemin terpaku. Haru dari mana dia mulai menceritakan kisahnya sejak di culik Jeno? Apakah dia memang harus menceritakan semuanya dan berakhir seperti apa yang di katakan suaminya, mereka akan berpisah?

Tapi dia juga tak bisa berbohong pada sang Ayah. Dia tahu sang Ayah pasti putus asa mencarinya selama ini. Dia masih punya keluarga untuk pulang.

Jaemin menatap netra sang Ayah dan itu justru membuat dia menangis. Jaemin bingung harus menceritakan bagian yang mana?

Melihat kekacauan yang di rasakan putranya, Yuta lantas memeluk Jaemin.

“Kau putraku, sedalam apa pun kau menutupi itu, aku bisa menggalinya sendiri untuk mencari tahu. Jadi tak ada gunanya kau tutupi semuanya.” Ucap Yuta.

“Ceritakan pada Ayah, bagaimana kau bisa di culik dan siapa yang melakukan ini semua.” Pintanya lembut.

Jaemin melepaskan pelukannya, kedua ibu jari sang Ayah yang menangkup pipinya, bergerak menyeka air matanya, dia melemparkan senyum yang hangat seolah meyakinkan putranya.

“Park Jeno menculikku.” Jaemin mulai bercerita.

Satu nama yang membuat Yuta bingung, bermarga Park yang sama dengan cucunya. Apakah yang ia pikirkan sama dengan apa yang ingin Jaemin ceritakan.

“Dia juga suamiku sekarang.” Lanjut Jaemin, sebelum ia bercerita lebih panjang, dia menangis lagi.

Remuk hati Yuta melihat Isak tangis pilu putranya. Darahnya bak mendidih dan tangannya langsung mengepal erat. Tapi ia coba meredam amarahnya, meski sekarang dia ingin berlari mencari Park Jeno sialan itu dan menghabisinya.

Bagaimana pria itu menculik sang putra dan berakhir menjadi suami putranya. Pasti ada kisah yang sulit yang di alami putranya.

Yuta diam selama Jaemin menceritakan kehidupannya, bagaimana putranya habis di pukuli, di perkosa, di paksa menikah dengannya dan beragam upaya untuk mencoba melarikan diri yang gagal Jaemin lakukan. Tangannya mengepal sangat erat hingga urat-urat di punggung tangannya tercetak jelas.

Dia benar-benar akan menghabisi Jeno jika ia bertemu. Yuta hancur mengetahui ada pria yang ternyata begitu terobsesi pada putranya. Permata yang ia jaga sepenuh hati, di hancurkan oleh sosok biadab seperti Jeno.

“Putraku...” Panggilnya lirih dengan tangan mengusap kepala Jaemin pilu.

“Tapi sekarang, aku sudah mencintainya, kami sudah hidup bahagia bersama Jisung, Ayah.” Ucap Jaemin dengan senyum kecut.

“Kau yakin bahwa kau sudah hidup bahagia?” Tanya Yuta membuat Jaemin langsung terbungkam.

Dia memikirkan kisahnya bersama Jeno seraya mencari jawaban. Ada banyak hal yang telah Jeno berikan belakangan ini padanya. Jeno sudah berubah, sudah mencintainya dengan tulus, itu yang Jaemin inginkan. Jadi, benar bahwa Jaemin sudah bahagia.

“Lalu, bagaimana dengan semua rasa sakit yang kau alami?” Tanya Yuta menangkup pipi putranya.

“Aku sudah baik-baik saja Ayah.” Ucap Jaemin dengan senyum kecut.

“Hei, jangan takut Sayang. Sekarang sudah ada Ayah. Ayo, luapkan saja semuanya.” Bujuk Yuta dengan senyum membuat hati Jaemin berdenyut nyeri.

“Ayah sudah di sini, kau tidak perlu takut lagi. Jika kau ingin melawan, kau sudah punya kekuatan. Kau bersamanya seumur hidup?” Tanya Yuta.

98,7FM [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang