Open Heart?

14.5K 1.2K 46
                                    

Jeno menggeliat dari tidur lelapnya, perlahan matanya terbuka, pandangannya tampak mengabur membuat dia mengerjapkan matanya beberapa kali hingga pandangannya normal.

Bibirnya mengembuskan nafas lalu menoleh ke arah sang suami yang terlelap di sebelahnya, bibirnya langsung mengulum senyum melihat wajah Jaemin yang terlelap.

Pria itu langsung melingkarkan tangannya memeluk pinggang sang suami membuat si empunya menggeliat, merasa tidurnya terusik.

“Mmhh” Lenguh Jaemin dengan alis bertaut.

Secara perlahan, ia buka matanya dan langsung bertemu dengan wajah sang suami yang menyambutnya dengan senyum.

“Selamat pagi, Cantik.” Sapa Jeno dengan senyum.

Namun yang di sapa tak bereaksi, hanya menatap Jeno, mungkin seluruh kesadarannya belum terkumpul. Lantas jemari Jeno bergerak menuju pipi Jaemin, mengusap pipi pria itu dengan ibu jarinya.

“Kau cantik meskipun baru bangun tidur.” Goda Jeno, namun Jaemin tetap tak memberikan reaksi apa-apa.

Jeno menarik nafas pelan lalu beranjak, menumpukan tubuhnya dengan satu tangan, sedang wajahnya mendekat untuk mencium Jaemin namun Jaemin menahan dada sang suami yang tak terbalut pakaian.

“Aku bau.” Ucap Jaemin dengan suara seraknya.

Namun Jeno tetap abai, dia langsung mengecup bibir Jaemin kemudian menyesap bibir bawahnya membuat Jaemin tak punya pilihan selain menyesap bibir atas sang suami.

Pria itu menyibak selimut yang membalut tubuh telanjang mereka berdua, baru saja hendak naik mengukung sang suami, Jaemin langsung melepas ciuman mereka dan mendorong pelan tubuh Jeno.

“Aku lelah.” Ucapnya membuat Jeno berakhir menghela nafas.

“Baiklah. Ayo mandi.” Ajak Jeno seraya beranjak.

Jaemin pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang, dia hanya melihat saat Jeno mengambil handuk lalu membalut tubuhnya dengan handuk, pria itu berbalik kemudian berkacak pinggang melihat Jaemin masih duduk di atas ranjang.

“Kenapa masih diam?” Tanya Jeno.

“Katamu kau ingin mandi.” Jawab Jaemin.

Jeno tersenyum lalu melangkahkan kakinya menghampiri sang suami, kedua tangannya bertumpu di antara tubuh Jaemin dengan wajah maju membuat Jaemin sontak memundurkan langkahnya, dia langsung memalingkan wajahnya, mencegah Jeno yang seperti ingin menciumnya.

“Aku ingin mandi bersama.” Ucap Jeno dengan suara beratnya di telinga Jaemin membuat wajah pria itu memerah.

“Kenapa harus mandi bersama?” Tanya Jaemin malu.

“Bukankah biasa bagi pasangan yang sudah menikah untuk mandi bersama?”

“A-aku malu. Pergilah mandi!” Perintahnya mendorong dada bidang suaminya.

Jeno mengulum senyum melihat reaksi malu-malu suaminya. Dia langsung menggendong Jaemin membuat Jaemin memekik dengan kedua tangan memeluk leher Jeno.

“Jeno!” Pekik Jaemin, darahnya berdesir hebat karena kaget, dia langsung menoleh ke arah Jeno yang tersenyum.

Pria itu tak mengatakan apa-apa dan langsung menggendong Jaemin ke kamar mandi. Dia masukkan suaminya ke dalam bathup kemudian mengisinya dengan air, sementara ia membuka handuk yang membalut tubuhnya kemudian masuk ke dalam bathup.

“Jeno...” Pria itu menekuk kakinya, memberi ruang bagi sang suami yang duduk di depannya.

Tangan Jeno bergerak, menyirami lutut sang suami dengan air, dia pandangi tubuh telanjang suaminya yang begitu seksi, sementara Jaemin hanya diam, sibuk beberapa mengulum bibirnya. Masih malu dan asing saat Jeno melihat tubuh telanjangnya dengan bebas seperti ini.

98,7FM [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang