Kini, Jaemin sudah duduk pada sebuah kursi di dekat kolam dengan seorang maid bersamanya. Keduanya masih sama-sama diam.
“Kalau boleh saya bertanya, bagaimana Tuan bertemu Tuan Muda?” Tanya wanita itu.
Jaemin mulai memutar kilas balik bagaimana kisahnya bertemu dengan Jeno dan menceritakan semuanya. Bagaimana dia melihat pria itu tampak malang dengan penampilan yang jauh dari kata modis di jaman ini, tak ada yang mau mendekatinya, tak ada yang bicara dengannya.
Lalu dia memberanikan diri mengajak pria itu bicara, kemudian saling berkenalan. Meski tak intens, keduanya beberapa kali terlibat pembicaraan. Dia mengingat bahwa mereka tak cukup dekat satu sama lain.
Tapi, Jaemin tak menduga bahwa Jeno diam-diam menyimpan perasaan untuknya, dan berkembang menjadi sebuah obsesi. Padahal, Jeno tak pernah menunjukkan gelagat bahwa ia menyukai Jaemin.
Sementara wanita itu terus mendengarkan, dengan sesekali mengangguk paham, hingga akhirnya, cerita Jaemin usai.
Wanita itu terdiam seperti memikirkan sesuatu, “Sebenarnya, kami juga merasa bingung mengapa Tuan Muda berpenampilan seperti itu ketika berada di luar?” wanita itu bertanya-tanya membuat Jaemin akhirnya tersadar akan satu hal.
Apa alasan Jeno berpenampilan culun ketika berada di area kampus?
“Berarti dia memiliki sifat yang berbeda juga?” Gumam Jaemin. “Apakah dia memperlakukan kalian sama seperti memperlakukanku?” Tanya Jaemin kemudian.
“Tidak juga, Tuan. Bagi kami, selama kami tidak melakukan kesalahan, maka Tuan Muda akan baik-baik saja.” Jawabnya.
“Semua orang pasti seperti itu.” Gerutu Jaemin. “Tapi dia berlebihan dan meledak-ledak setiap kali orang melakukan kesalahan dan tak sesuai keinginannya.” Lanjutnya membuat wanita itu mengulum senyum.
“Bagaimana lagi, hasil didikkan orang tuanya, berperan dalam pembentukan karakternya.”
“Aku sudah menduga.” Gumam Jaemin, setelahnya dia tampak menghela nafas berat dengan kepala tertunduk, menampilkan wajah murung.
“Kenapa Tuan?” Tanya wanita itu.
“Aku hanya sangat merindukan keluargaku.” Ucapnya lirih.
“Tuan, saya mengerti apa yang Tuan rasakan, pasti tidak mudah. Tapi, jika Tuan terus memberontak, Tuan justru tidak akan pernah bisa lepas dari Tuan Muda.” Nasihat wanita itu.
“Bagaimana aku bisa seperti itu? Siapa yang tidak memberontak jika di culik, kemudian di nikahi paksa, aku di pukuli, aku juga di perkosa.” Akhir kalimatnya berubah menjadi begitu lirih membuat wanita itu iba.
“Aku tidak akan pernah bisa menerima dia.” Ucapnya lembut. “Aku hanya harus tunduk karena terlalu sakit di pukuli. Sampai saat ini, jiwaku selalu ingin pulang.” Ujarnya pilu.
“Aku tak tahu harus melakukan apa untuk mengubah dia agar dia bisa membebaskanku.”
“Memang ada yang mengatakan bahwa, kita bisa mengubah sifat seseorang jika dia benar-benar mencintai kita. Pada dasarnya, dia yang akan mengubah dirinya sendiri, untuk merasa bahwa dia pantas untuk pasangannya.”
“Tapi Jeno tidak.”
“Itu karena Tuan, tidak menyukainya.” Potong wanita itu. Membuat Jaemin terdiam.
“Tuan Muda sedang berusaha mempertahankan Tuan di sisinya, karena Tuan, tidak pernah menyukainya sejak awal. Itu sebabnya dia terlalu keras pada Tuan, yang membuat dia terlihat terobsesi pada Tuan.”
“Jika Tuan menyukainya, dia memiliki keyakinan bahwa dia bisa berubah asal Tuam, ada bersamanya…”
“Tapi nyatanya tidak kan? Itu yang Tuan Muda lakukan. Dia menjadi keras karena dia begitu takut kehilangan Tuan. Karena tidak ada jaminan bahwa jika dia berubah, dia akan mendapatkan Tuan, maka dia melakukan itu sebagai bentuk pertahanan diri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
98,7FM [NOMIN]✓
Fanfiction[COMPLETED] Nasib buruk Nakamoto Jaemin; seorang penyiar radio karena mengenal Park Jeno. TW / VIOLENCE, PSYCHOPATH, RAPED, GASLIGHTING. M-PREG! BOYS LOVE/BXB AREA. Update rank #1 mpreg (10/08/2023) #1 jaeyong (20/08/2023) #1 yuwin (25/08/2023) #23...