C18 : Seperti Awal Yang Baru

1K 50 5
                                    

Tidak mengikuti pelajaran dan memutuskan beristirahat selama tiga hari berturut – turut membuat kondisi Arum jauh lebih baik. Kamis pagi itu Arum sudah siap dengan setelan seragam sekolahnya, ia memutuskan untuk masuk sekolah hari ini.

Masalah antara dirinya dan Akus sudah terselesaikan sedari hari dimana sahabatnya itu berhasil memberikkan Rama banyak bogeman. Tidak punya alasan untuk menutupi hal yang selama ini ia rahasiakan membuat Arum tak punya pilihan selain menceritakan perundungan yang ia alami selama dua tahun terakhir pada sahabat laki – lakinya itu. Juwita juga turut ia beritahu, sebab sore menjelang malam di hari minggu itu Juwita dengan cepat mengetahui kejadian baku hantam antara Akus dengan Rama. Saat itu juga sahabatnya tersebut menghubungi Akus dan menuntut penjelasan.

Akus dan Juwita awalnya merasa sangat kecewa sebab Arum yang tidak terbuka pada mereka, bahkan saat itu Juwita sampai menangis sebab merasa tidak berguna menjadi seorang sahabat. Arum berusaha menjelaskan secara pelan, membuat kedua sahabatnya itu mengerti akan posisi yang Arum hadapi. Ia bukannya tak ingin terbuka, hanya saja Arum merasa terlalu takut. Sudah sedari dulu ia ingin menceritakan hal menyedihkan yang harus ia alami, tapi selalu saja pikiran negative yang menerjang logikanya membuat Arum terus urung melakukannya.

Pada akhirnya Juwita juga Akus sedikit mengerti, walau begitu Arum tahu bahwa mereka berdua tentu saja masih menyimpan kekecewaan. Lebih dari rasa kecewa, dua sahabatnya itu merasa begitu marah. Dihari menjelang petang itu Akus bahkan sampai ingin kembali mendatangi Rama dan menghajar pemuda itu lagi. Rasa marah yang tertanam dihatinya saat itu masih belum sempurna surut, ditambah mendengar cerita dari Arum membuat amarah pemuda itu terasa semakin meletup – letup.

Arum lantas kembali menahan sahabatnya itu, menenangkan pemuda tersebut dan menjelaskan bahwa Rama tidaklah sebersalah itu sebenarnya. Tidak bohong, apa yang Arum katakan memang yang sebenarnya.

Peranan Rama dalam merundungnya tidaklah sejahat itu. Pemuda itu biasanya hanya menyuruh Arum mengerjakan tugas sekolahnya, menyuruh Arum untuk membelikan makanan dikantin, merampas minuman atau makanan yang sama sekali bukan hak pemuda itu, dan yang paling parah hanyalah membentak atau menghujami Arum dengan kalimat – kalimat merendahkan yang Arum sendiri sudah terbiasa dengan semua itu.

Arum ingat bahwa Rama hanya pernah sekali melukai fisiknya, itu terjadi ketika hari setelah tragedi dimana Arum tanpa sengaja menumpahkan jus alpukatnya dibaju pemuda itu. Rama saat itu dengan sengaja menghadang Arum dengan kaki panjangnya, membuat gadis itu tersandung dan membentur lantai koridor yang keras. Alhasil, hari itu Arum mendapatkan luka memar pada lutut dan sikunya, juga tawa mengejek yang keluarkan oleh para murid yang menyaksikan.

Rundungan terparah yang Arum alami selama berurusan dengan Rama justru dilakukan oleh siswi – siswi yang menggilai pemuda itu. Tentu saja semua itu dilandasi oleh alasan – alasan tidak logis. Mereka yang merupakan para fans dari Rama dan ketiga sahabatnya itu menjadikan alasan tidak suka akan kedekatan Arum dengan para pangeran mereka sebagai landasan untuk merundung gadis itu. Sedangkan untuk murid lainnya yang tidak menyukai Arum disebabkan oleh giringan opini atau hanya sekedar ikut – ikutan.

Arum tidak habis pikir dengan pemikiran semua teman – teman sekolahnya, bagaimana mungkin hubungan diantara dirinya dengan empat most wanted sekolah itu bisa dikatakan sebagai sebuah kedekatan, jika disisi lain saja mereka hanya menghampiri Arum untuk sekedar singgah dan memberi perintah yang merugikan gadis itu.

Tapi entah mengapa nasibnya bisa semenyedihkan ini, ia kerap dijahili tanpa sebab disekolah. Diguyur air kotor, didorong hingga terjatuh, dicaci maki setiap terjadi interaksi antara dirinya dan Rama, terkurung didalam gudang belakang sekolah, bahkan dirinya juga pernah ditampar sebab berani melawan. Hal itu memang tidak terjadi setiap hari, tapi sekali dirinya mengalami hal tersebut, Arum benar – benar harus mengalami rasa sakit parah yang harus ia tahan.

TANYA GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang