C20 : Calon Menantu Idaman

1K 49 4
                                    

Happy Reading
____________________


Sudah sejak dua bulan pasca kejadian perundungan yang sampai menyebabkan Arum harus masuk rumah sakit dan membuat semua keluarganya tahu apa yang selama ini ia alami disekolah. Saat itu Arum harus menerima kemarahan dari sang ayah yang justru menyalahkannya dan mengatakan bahwa dirinya terlalu lemah, juga komentar – komentar sinis dari Mama Rina yang ikut memanasi.

Saat itu hanya ada Jana, Bunda, dan para sahabatnya yang betul – bentul peduli padanya dan menyembuhkan sedikit mentalnya yang terluka dengan ratusan kalimat penyemangat. Juga Amara, sang kakak tiri yang memang memiliki hubungan cukup baik dengannya.

Minggu setelahnya ketika Arum menjalanankan aktivitas sekolah sebagaimana biasanya, sama sekali tidak ada yang menganggunya. Benar – benar tidak ada, kala itu Isabel dan para siswi yang bersangkutan ramai – ramai meminta maaf padanya. Arum tahu bahwa kebanyakan dari mereka melakukannya hanya karena paksaan pihak sekolah dan orang tua, walau begitu Arum dengan senang hati mau memaafkan. Isabel dan Amelia dijatuhi scors, sedangkan murid lainnya diberikan tanggung jawab membersihkan lapangan sekolah yang luas sampai dihari menjelang ujian tiba sebagai hukuman mereka.

Sejak dua bulan belakangan ini Arum merasakan ketenangan yag selama ini ia idam – idamkan. Hari – hari sepanjang sekolahnya gadis itu jalani dengan suka cita. Tidak ada lagi cibiran yang ia dengar, tidak ada rundungan yang harus diterimanya. Arum benar – benar menikmati masa dua bulan sejauh ini.
Rama juga tidak lagi melakukan hal yang merugikannya, pemuda itu ternyata sungguh – sungguh dengan perkataannya. Bahkan disekolah pemuda itu berlagak sangat tak acuh, satu perubahan besar yang sangat menguntungkan bagi Arum.

Arum sendiri pun masih tetap mengunjungi apartement Rama setiap hari sabtu dan minggu, sesuai dengan kesepakatan yang dituntut oleh pemuda itu. Pemuda itu juga kerap menyuruhnya untuk memasak sebelum mereka mulai belajar. Arum tidak terlalu keberatan dengan itu semua, lagi pula dengan begini ia dapat sambil mengasah kemampuan memasaknya.

Kurang lebih masih sekitar satu bulan lebih menuju ujian akhir bagi mereka. Dan Rama pun tampak semakin serius dalam pelajarannya, Arum tidak tahu apakah Rama memang seambius ini setiap mendekati ujian atau ada satu target yang sedang pemuda itu kejar. Tapi dari hari ke hari kapasitas otak pemuda itu terus meningkat, hal tersebut sedikit mengagumkan bagi Arum.

Seperti biasa, hari ini adalah hari minggu dan pada jam sepuluh Arum sudah menginjakkan kaki di apartement pemuda itu. Rama meminta untuk dibuatkan lauk pelengkap nasi yang katanya sudah pemuda itu buat pagi tadi. Arum mengangguk saja, dan segera mengecek bahan masakan yang tersedia dikulkas dua pintu milik pemuda tersebut.

Ada satu hal yang Arum sadari, dari minggu ke minggu perlengkapan dapur Rama bertambah lengkap, setiap ia masuk ke dapur kulkas juga pasti dipenuhi dengan bahan masakan. Arum jadi penasaran, apakah Rama membeli semua itu sendiri? Lucu sekali jika dibayangkan.

Tak sampai satu jam ayam kecap yang Arum pelajari dari Bundanya pun sudah selesai ia buat, dilengkapi dengan potongan kentang dadu yang turut ia campurkan disana. Rama datang setelah Arum selesai mencuci semua alat – alat yang ia gunakan. Pemuda itu tidak banyak bicara, setelah ia menatap mangkuk bundar yang berisikan masakan buatan Arum, pemuda itu lantas menyendokkan nasi dan mulai makan di atas pantry.

Arum hanya mengulum senyum kecil, lalu keluar dari dapur dan mulai menyiapkan materi – materi yang akan ia bahas bersama Rama. Matematika adalah pelajaran yang akan mereka pelajari hari ini, Arum sudah memperlajari materi ini semalam, hanya saja setiap ia dihadapkan dengan soal baru, Arum terus saja mengalami kendala dalam mengerjakannya. Arum tidak yakin dirinya bisa menjelaskan materi ini pada Rama.

TANYA GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang