C28 : Tidak Lagi Sama

940 56 19
                                    

Happy Reading 📚

Tiga tahun kemudian …

Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk melakukan suatu perubahan. Begitu juga dengan Arkasa Rajendra Rama. Namanya memang masih harum dikalangan masyarakat berkat keterlibatannya dalam Band Angkara yang masih begitu aktif dalam tiga tahun terakhir ini, juga statusnya sebagai putra bungsu keluarga Rajendra. Namun, pemuda yang terkenal sebagai salah satu siswa famous ketika masih duduk di bangku SMA itu kini tampak lebih banyak berubah.

Perubahan besar yang ditunjukkan oleh pemuda itu terlihat dari kepribadiannya yang jauh lebih pendiam dari terakhir masih menjadi siswa SMA, cenderung menutup diri. Rama tidak lagi seberengsek dulu, sikapnya tidak lagi senakal dulu. Tahun – tahun dirinya berada di bangku perkuliahan, Rama justru lebih menunjukkan minat pada segala aktivitas perkuliahannya, alih – alih bersenang – senang seperti bagaimana dia masih menjadi remaja labil. Dua puluh satu tahun dirinya sekarang benar – benar menunjukan bagaimana Rama menjadi laki - laki yang dewasa.

Semua perubahan yang terjadi pada Rama bukanlah tanpa alasan. Tentu saja ada sesuatu yang mendorong dirinya untuk menjadi seperti bagaimana seorang Rama yang sekarang.

Arumaya Kathrine Maungali adalah alasan dari perubahan tersebut. Hari setelah malam promnight kelulusan itu seharusnya menjadi hari – hari bahagia bagi Rama, sebab malam itu ia merasa sudah berhasil mengalahkan rasa gengsi dan ego besarnya serta mampu mengungkapkan perasaannya pada Arum.

Namun sayangnya pagi setelahnya Rama dibuat kebingungan ketika sama sekali tidak menemukan keberadaan Arum. Berulang kali ia mencoba menghubungi nomor ponsel gadis itu pun sama sekali tidak ada hasil, gadis itu tidak bisa dihubungi. Rama pikir gadis itu memblokir kontaknya, tapi ternyata dugaannya tersebut tidaklah benar.

Sekali lagi Rama menurunkan gengsinya saat itu dan menanyakan tentang keberadaan Arum pada Dela, tapi saat itu Dela pun tengah panik dan kebingungan sebab ia pun sama seperti Rama yang tidak tahu mengenai keberadaan Arum.

Arum benar – benar menghilang dari saat itu, Rama bahkan tidak mengatahui bagaimana kabar dan keberadaan dari gadis yang sudah mampu memporak-porandakan hatinya itu. Kala itu Rama diam – diam mencari tahu tentang keberadaan Arum melalui koneksinya yang luas, tapi sampai sekarangpun tidak ada hasil. Rumah tempat Arum tinggal sudah berpindah kepemilikan, sama sekali tidak ada petunjuk yang tersisa bagi Rama selain fakta bahwa Arum dan keluarganya tidak lagi tinggal disatu kota dengan dirinya. Fakta itu ia dapat dari Dela setelah gadis berkulit putih susu tersebut mengorek informasi dari sahabat Arum, yaitu Juwita.

Rama marah ketika mengetahui bahwa Arum pergi begitu saja saat itu, meninggalkan tanggung jawab pada perasaan Rama yang sudah terlanjur jatuh padanya. Bahkan sampai detik ini pun Arum masih berkuasa atas pikiran Rama, tak pernah seharipun bagi Rama untuk tidak memikirkan gadis tersebut. Arum memang memiliki dampak besar bagi Rama, entah dulu maupun sekarang.

Kala itu Rama dengan susah payah menurunkan gengsinya, meruntuhkan dinding egonya yang besar dan tinggi, namun hasil yang ia dapatkan justru tak sebanding dengan usahanya itu. Arum justru menghilang begitu saja setelah malam promnight kelulusan itu, dimana ia sudah bersusah payah meneguhkan hati dan tekatnya dalam menyatakan rasa sukanya pada gadis tersebut.

Rama kecewa, pemuda itu sangat marah, dan hal tersebut tanpa sadar mengubah kepribadiannya. Sekarang Rama lebih mengutamakan akal logika daripada perasaan, sebab terakhir kali ketika dirinya bertindak dengan dorongan perasaan ia justru menuai buah yang pahit.

TANYA GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang