SD's ; PROLOG

44.6K 1.6K 8
                                    

Typo.

$$$$

Seorang wanita tengah berlari sambil menggendong seorang bayi berusia 9 bulan yang memandangi ibu nya yang terus berlari menghindari para pria berbadan besar yang mengejar mereka di belakang sambil terus berteriak menyuruh wanita itu berhenti.

"Mamma" oceh bayi itu merentangkan tangan nya pada sang ibu.

Wanita itu tersenyum lembut sekilas pada putri nya dengan kaki yang terus berlari tampa alas kaki yang melekat pada telapak kakinya, membuat banyak goresan luka pada telapak nya yang terkena ranting dan batu-batu kecil yang runcing.

"Berhenti! kau wanita sialan!!"

Teriak salah satu pria yang mengejar mereka berdua.

Ntah sudah beberapa lama wanita itu terus berlari menghindari pria-pria yang ada di belakang nya itu, sampai ke dalam hutan yang gelap dengan banyak pohon pinus yang tinggi menjulang, bahkan wanita itu tidak menjeda larinya agar diri nya dan  putri kecil nya tetap aman.

Ia melihat kebelakang sekilas, terlihat beberapa pria mulai kuwalahan dan berhenti sejenak. Kesempatan bagus untuk diri nya, dia berhenti di balik pohon pinus dengan lubang yang cukup dalam di dalam pohon itu.

Dia menatap putri nya yang juga menatap nya dengan polos.

"Cepat cari mereka!" suara teriakan para pria suruhan itu terdenger lagi, karena waktu yang kian mepet dan bahaya bagi putri nya yang bisa saja tidak selamat. Dia langsung melekatkan bayi itu di dalam pertengah batang berlubang pohon pinus. Wanita tersebut segera mengambil kertas yang berada di kantong celana nya, ia langsung menggoreskan jari nya di bagian batang pohon yang tajam.

Sedikit demi sedikit darah mulai keluar dari jari nya, dia langsung menulis sesuatu di kertas kosong tersebut. Setelah selesai dia meletakkan kertas itu di dalam boneka kelinci milik putri nya lalu berahli mengecup kening putri nya cukup lama sampai dia tidak rela meninggalkan bayi nya sendiri di daerah penuh hewan busa ini.

"Maaf kan mama sayang..." kata wanita itu mengusap air mata yang hampir jatuh ketanah. "Jangan bersuara sampai mama kembali ya, Nak" ujar wanita itu sambil mengusap pipi gembil bayi yang menatap nya dengan sedih.

"Itu dia!!"

Wanita itu langsung mengambil batu dan ia masukkan kedalam kain yang tadi berisi putri nya tadi, untuk mengecoh para pria jahat itu.

Dia lanjut berlari tampa melihat kebelakang, air mata yang terus turun tampa henti bersama dengan laju nya kaki yang tak berhenti berlari, dia merasa seorang ibu yang jahat dan gagal menjaga anak nya sendiri.

'Ya tuhan ku mohon tolongg jaga anak ku....dan berikan seseorang yang bisa menjaga dan menyayangi putriku dengan tulus'

oOo

Di dalam pohon pinus yang menjulang tinggi dengan batang keras sebagi penopong tampak ada sosok bayi manis dan cantik dengan pipi gembil yang memerah dan bibir mungil yang bergetar menahan nangis. Melihat ibu nya yang meninggalkan diri nya sendiri di sini, dia takut.

Seolah paham yang ibu nya katakan tadi bayi itu tidak bersuara sedikit pun, hanya menangis dalam diam sambil memeluk boneka kelinci kesayangan nya dengan erat sembari menyembunyikan wajah nya di boneka itu.

seven Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang