SD's ; 28

9.7K 678 17
                                    

Typo.

Tembus 700 lanjut UP

🐇⚘🐇

28. Tak berjudul

oOo

Waktu sudah menujukan pukul enam sore, tujuh pria dengan seragam sekolah yang basah karena keringat mereka sendiri masuk kedalam apartemen dengan langkah luntang-lantung, D3 Kenzo Elgard Gama serta Neron. kaki mereka sudah pegal di bawa lari sekaligus naik motor.

Mereka langsung lempar tas mereka sembarang tempat dan berbaring di lantai dengan nafas tersenggal-senggal.

"Gila. pak widi sama bu angrey benar-benar gila! mereka mau ganti nih kaki kalau copot!!.." omel Danuar kesal.

Elgard dan Damian yang bersender pada sofa hanya bisa mendenger ocehan Danuar yang mengumpati guru BK dan ibu penjaga perpus yang tadi menghukum dengan di suruh bersihkan satu perpustakan sekolah yang besar dan setelah itu langsung di suruh keliling lapangan sekolah sebanyak lima belas kali putar. belum lagi besok mereka di suruh membersihkan setiap ruangan di sekolah itu, yang mungkin ruang disekolah mereka ada hampir 20 ruangan.

"Kalau bukan karena kita, tuh sekolah udah jadi rongsokan!!" ucap Danuar lagi sambil melempar sepatu nya.

Gama mengubah posisi tidur nya dengan duduk lalu mengacak rambut nya kesal "padahal kita tawuran antar sekolah sebelum naik kelas tiga, kenapa baru di hukum sekarang ?!" tanya Gama pada yang lain.

"Mungkin ada yang vidioin kita waktu itu, dan orang itu baru kasih liat vidio itu baru-baru aja...dan pasti orang yang liat vidio kita tawuran pasti mikir kita lakuin itu baru-baru aja" kata Dirgenta.

Kenzo mengangguk setujuh dengan ucapan Dirgenta

"Kalau bukan karena kita, sekolah mungkin udah hancur karena ulah anak nusasatra" ucap Kenzo menatap langit-langit apartemen.

"Kita harus cari pelaku nya" ujar Elgard.

Baru saja ingin membahas strategi yang akan mereka lakukan untuk menanggap pelaku yang menyebarkan vidio mereka sedang adu jotos dengan anak dari sekolah lain yang bernama NusaSatra. suara wanita langsung terdenger yang membuat mereka tidak jadi membahasnya sekarang.

"Kalian sudah pulang ya...kakak pikir tadi ada penyusup yang masuk apartemen" ujar Mona yang datang dengan sebuah panci anak epep di sebelah kanan tangan nya dan sebuah baygon di sebelah kiri tangannya.

Danuar geleng-geleng kepala melihat apa yang di bawa Kakak sepupu nya itu.

"Yaudah lah, kakak. balik kedapur dulu. kalian bersihin badan dulu baru kedapur" kata Mona berbalik badan untuk kembali kegiatan nya di dapur.

"Kak, kara dimana ?!" tanya Neron agak nyaring agar Mona mendenger.

"Dia di dapur, lagi makan sama dylan" balas Mona tak kalah nyaring.

"Kedapur ahh.."

Seru Neron yang langsung bangkit dari tidur dan dudukan nya.

"Mandi dulu oi! awas lu cium-cium kara" ujar Danuar.

Neron mengabaikan Danuar dan terus berjalan kedapur dengan santai, berbeda dengan yang lain yang pergi membersihkan diri mereka terlebih dulu.

Sesampai nya pria itu di dapur. Ia melihat Kara yang sedang anteng duduk di Baby chair sedang makan, bersama dengan Dylan yang juga makan di kursi biasa di samping bayi itu.

"Ada yang makan ga bagi-bagi nih" cibik Neron tersenyum tipis.

Kara menatap kearah pemilik suara "Babba!!" seru Kara mengangkat kedua tangan nya keatas.

seven Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang