SD's ; 48

3.7K 389 37
                                    

Typo

🐇⚘🐇

48. Dua raga

oOo

Langkah kaki yang di paksa cepat namun terasa berat membuat Ragatha tak kuasa menahan berat tubuh nya saat berlari mengikut beberapa perawat rumah sakit yang begitu cepat mengdorong brankar rumah sakit keruangan gawat darurat, air mata sudah menderai dari tadi, bibir nya keluh hanya ada suara isak tangis yang keluar sedari tadi.

Tiba saat nya para perawat membawa pasien korban kecelakan mereka kedalam ruang gawat darurat, Ragatha hanya bisa sampai depan pintu dia tak di izinkan masuk.

Badan nya meluruh kelantai dengan dada yang terasa sesak, berkali-kali pria di dekat nya membantu nya agar tenang, tapi dia tak kunjung tenang.

Bisakah dia memutar wakut dan tidak meminta Hikam berhenti di Flower shop? kenapa ini terjadi?

Dia hanya ingin membuat Kara tenang dari tangisan, tapi kenapa bukan nya tenang malah riuh. Bahkan sekarang ia yang menangis tak bisa tenang
______
________________________________________

Gamaiel melangkah keluar dari salah satu toko kue terkenal di kota dengan perasaan gembira saat berhasil mendapatkan Cheese Cake Blueberry Smooth kesukaan Kara yang sekarang berada di genggaman nya. Bagimana tak senang, Cheese cake satu ini hanya di jual setiap hari weekend dan terkadang sudah habis duluan dalam jangka waktu tiga jam pertama pembukaan. Namun rezeki untuk Kara memang tak kemana.

Apalagi mengingat suara tangisan Kara saat di bandara tadi, membuat Gama tak bisa untuk tidak membuat bayi manis itu kembali tersenyum seperti biasa. Gama mengaluarkan ponsel nya untuk menghubungi Elgard terlebih dulu, untuk menanyakan apakah Kara di rumah nya atau di rumah sahabat nya yang lain.

Saat panggilan telfon mulai tersambung Gama menempalkan ponsel nya pada telinga "El, lu dirumah kan. Gua bawa cake nih buat kara" kata nya penuh antusias.

Namun keantusiasan itu mulai memudar seiring setiap kata yang di keluar kan dari pria sebarang ponsel nya tsb.

Tak

"Gak..." gumam nya tak percaya "Kasih tau gua! Di mana rumah sakit nya!!"

Dengan cepat Gama mematikan ponsel nya saat tau nama rumah sakit nya dan segera meraih motor nya dan melaju kencang, meninggalkan kotak Cake kesukaan Kara yang terlepas begitu saja dari genggaman nya tepat di depan toko kue.

Matahari hampir terbenam, tapi itu tak menghambat Gama melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi di jalan raya yang cukup ramai, karena ini jam nya para manusia pulang atau bahkan pergi untuk menghabiskan waktu weekend. Dia tak peduli sama sekali, setiap cela-cela kecil antara mobil-mobil ia lewati bersama motor nya demi bisa sampai di tujuaan sebelum waktu penyesalan nya tiba

Banyak pengendara mobil yang emosi dan memencet klakson mereka untuk memperingatu aksi gila Gama, namun dia tidak peduli sama sekali. Seolah tuli dan hanya ada kata 'Kara' yang terus mengisi pikiran nya, Gama benar-benar menjadi 'Crazy rider' di jalanan sore hari saat ini, berkali-kali lampu merah ia terobos demi sampai di rumah sakit lebih cepat.

Dada nya bergemuru dan gigi nya menggeretak kuat karena perasan-perasaan buruk mulai mengisi hati dan pikiran nya.

Sedangkan di rumah sakit Tadiknya mesra. Dokter yang cukup berumur keluar dari ruang operasi, membuat Ragatha langsung bangkit dari duduk nya setelah lemas berkali-kali menangis.

seven Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang