SD's ; 56

2.7K 273 14
                                    

Typo

🐇⚘🐇

56.

oOo

( 1 bulan kemudian.. )

"Pengadilan hakim memutuskan hak asuh atas Lysea sekara skylin, jatuh kepala Keara tasya"

Tokk

Tokk

Tokk

Runtuh semua perjungan mereka untuk merebut Kara menjadi milik mereka, hak asuh Kara hari ini jatuh di tangan Tasya sepenuh nya sebagi orang tua kandung yang masih hidup. Sementara Suami Tasya atau Ayah Kara sendiri bertugas sebagi abdi negeri, sudah meninggal saat peperangan saat menjaga perbatasan di papua.

Keadaan Kara juga sudah lebih membaik pasca operasi bulan lalu, Namun beberapa bulan lalu juga entah kenapa Kara lebih dekat dengan sang Ibu di banding mereka berlima.

Gama menunduk dalam dengan badan bergetar di kursi depan  mendenger keputusan hakim barusan. Damian dan tiga pria lain hanya diam menatap nanar kearah Tasya yang berpelukan dengan Nico  karena berbahagia berhasil mendapatkan keluarga bkecil mereka kembali

Mata Kenzo udah di penuhi air mata yang langsung membasahi pipi nya. Kenzo menarik Neron, Damian dan Dirgenta untuk merangkul tiga teman nya itu. Ini berat bagi mereka, hanya dengan waktu dua tahun lebih mereka bersama Kara setelah nya bayi itu kembali pada keluarga yang seharus nya

"Gama.." panggil sang Mommy menghampiri putra nya yang menangis dalam diam

Pria itu mengangkat kepala nya untuk mereka sang Mommy "M-mom.." Mommy Gama segera menarik tubuh pria itu untuk mendapatkan dekapan hangat "I'm so sorry boy, Mommy tidak bisa melakukan yang terbaik untuk mu"

Semua orang yang ikut menyaksikan persidangan hari ini ada yang tersenyum lega ada juga yang menatap kasihan pada jejerang kursi bagian kanan dalam ruangan yang di isi keluarga yang kalah memperebutkan hak asuh Kara mereka.

Di sisi Damiro yang ikut hadir di persidangan itu hanya terdiam tampa keluh di saat melihat Jovanka menangis bersama Neron di depan sana. Di saat dia mengendahkan kepala kearah jejerangan kursi kiri, dia bisa melihat Tegar yang melempar senyum kemenangan kearah nya dengan mulut yang bergerak seperti berkata 'You're finished' Dan saat dia kembali menatap kearah putra dan Istri nya, Neron tampak menatap nya dengan penuh kekecewan.

Andai dendam nya pada Tegar dulu bisa ia pendam pasti ini tak akan terjadi. Di saat Tegar masih sabar dan tak membalas dengan membunuh di saat diri nya melakukan pembantaian pada keluarga pria itu, dia malah tambah menjadi karena merasa tak ada perlawaan. Sampai pada kejadiaan dua tahun lalu di saat dia memerintahkan para anak buah nya untuk membunuh menantu serta satu cucu Tegar yang tersisa, yang ternyata adalah Tasya dan batita perempuan yang selama ini menjadi cucu kesayangan nya...Sekara. Dan setelah beberapa tahun kemudia barulah Tegar membalas dengan cara membunuh adik nya 'Zania' berserta adik ipar nya.

Sungguh Damiro menyesal melakukan hal itu, hanya karena dendam masa lalu yang seharus nya bisa di abaikan. Wajah Damiro hanya di hiasi senyum nanar karena merasa sebentar lagi perkelahian antara diri nya dan keluarga kecil nya akan di mulai.
_________
_________________________________________

Kara menangis keras di dalam mobil saat tangan nya terlepas dari genggamaan Damian disaat mobil berjalan dan mulai menjauh dari gedung persidangan. Tasya dan Nico mencoba untuk menenangkan Kara tapi anak itu masih tetap tak berhenti menangis, bahkan tangisan nya semakin keras.

Tasya membawa Kara kepangkuan nya lalu mengusap rambut anak itu "Sayang, mama di sini...jangan nangis ya nak. Ini mama" tunjuk Tasya pada diri nya sendiri

Kara terdiam sejenak menatap Tasya "Hikss..papaa! HUWAAAA!!" Nico mendesis pelan mendenger suara teriakan Kara menggemah di dalam mobil, untung mobil mereka kedap suara jika tidak pasti orang sudah curiga kalau mereka penculikan anak

Tasya tersenyum kecut dan berahli membawa kepala Kara bersender pada dada nya lalu mengusap sayang rambut putri-nya itu, Dia takut putri nya tak akan suka berada di sekitar keluarga kandungan sendiri.

Sedangkan di posisi lima pria yang sekarang menjadi 'Mantan Daddy Kara' sekarang mereka tampak frustasi karena kalah mendapat bayi manis yang selama mereka rawat, Apa hanya sesingkat ini kebersamaan mereka dengan Kara ?

"BANGSATT!! ARGHHH--" Neron berkali-kali memukul tembok pengokoh persidang dengan tangan yang terkepal kuat  sampai tangan pria itu memerah akibat pukulan nya sendiri.

"Lu gausah gila ron!" sentak Damian menarik lengan Neron untul berhenti menyakiti tangan sendiri

Neron menyentak tangan Damian dengan kasar "GUA BENCI PERSIDANG INI! GUA BENCI HARI DI MANA KITA KEHILANGAN KARA!! GUA JUGA BENCI PAPI GUA BAJINGANN!!" marah Neron sampai meremat rambut nya sendiri dengan kuat, banyak mata yang melihat kearah mereka. Neron sudah seperti orang tak waras

Di depan sama Jovanka tampak menangis pilu di pelukan Aneta yang menatap penuh amarah kearah adik nya yang hanya diam kaku di dekat mereka dengan sorot mata kosong. Dia kasihan dengan adik ipar serta ponakan nya yang sekarang di penuh emosi yang tidak stabil akibat ulah adik nya.

"Damiro memang goblok." ceplos Aneta tampa sadar.

Damiro memegang kepala nya sendiri lalu meremat rambut nya dengan tangan bergetar. Kondisi Anak dan Istri nya jauh dari kata baik-baik saja, padahal banyak hal yang ingin ia jelaskan soal masalah nya dengan Kakek kandung dari cucu nya dulu 'Tegar'

Kenzo mengusap kasar wajah nya sambil berdecak kasar "Sialan! Kenapa semua jadi begini!" ucap nya

Alan menepuk-nepuk bahu Neron yang sekarang berada di pelukan nya "Kuat ron" bisik Alan menenangkan Neron yang menangis

"Capek gua bang...gimana ekpresi Elgard dan Danuar sekarang kalau mereka ada di sini...mati-matiaan mereka pertahaiin Kara...sampe nyawa Elgard jadi taruahan nya...tapi g-gua..karena k-kelurga gua bang...K-kara pergi" Rasa bersalah meluap di dada Neron pada keluarga Kara dan bayi itu sendiri. Dimana saat awal mula pertemuan mereka dengan Kara yang ternyata akibat ulah Papi nya sendiri dua tahun lalu terputar di otak nya, dia benar-benar tak habis pikir dengan sikap yang Papi nya ambil dua tahun lalu sampai hampir tega membunuh bayi sembilan bulan seperti Kara saat itu, memisahkan seorang anak bayi dari ibu nya sendiri.

Mata sebiru laut pria eropa itu menajam saat pandangan jatuh pada orang yang selama ini menjadi pahlawan nya, Namun sekarang seperti musuh bagi nya "PENJARAKAN ORANG BREN*SEK ITU!!" Tunjuk Neron pada Damiro yang menatap sedih kearah putra semata wayang nya.

_________
~Bersambung~

Seng, maaf yaa huhuh😭 aku sering telat UP akhir-akhir ini. Aku lagi banyak pikiran akhir-akhir ini jadi engga bisa mikir alur dulu karena jadi amburadul ntar...tapi aku usahain dalam sebulan itu pasti bisa sekali UP✊ walapun kalian kecewa👀

Kalian pasti kangen sama aku kan ? Maaf ya cingtah💓 aku usahain cepet UP nanti

Btw Neron termasuk durhaka engga sih di part ini ?
Atau malah memang Damiro nya pantes di gituin ?

See u next part💨🖐

seven Daddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang