Typo.
Kalian lucu bengat sih😂aku sampe ga bisa berhenti ketawa liat komenan kalian. Senang karena ada yang mau lanjut ada yang ga mau,
Tapi semua terserah kalian, jadi aku kasih vote di ig ku @tye.hiunai buat yang mau sama yang gamau lanjut s2 kita liat paling banyak mana kira-kira ??
🐇⚘🐇
52. Badut teletubis
oOo
Sudah tiga minggu berlalu dan Kara sudah mulai bisa melakukan aktivitaa terbatas pascaoperasi, seperti duduk, hanya saja Kara masih belum bisa berjalan dan masih harus di gendong oleh para Daddy nya.
Tiga minggu juga bayi manis itu jarang melihat Dirgenta yang terkadang saja pergi kesini untuk menjenguk sebentar lalu pergi lagi. Dan terkadang juga dia hanya bisa melihat wajah Gama dari layar ponsel Kenzo, karena pria itu sedang di luar negeri mengurus sesuatu dan kepergi nya pun beberapa jam sebelum Kara membuka mata saat itu.
Hari ini pun adalah hari dokter ke rungan nya untuk mengecek kondisi tubuh nya sekalian menyampaikan kapan Kara bisa melakukan terapi untuk menghasilkan fleksibilitas maksimal. Sehingga batita itu bisa beraktivitas seperti normal
Seperti anak pada umum nya yang akan menangis jika melihat orang yang menurut mereka 'pernah' menyakiti mereka dalam istilah mengobati. Kara pernah merasa sakit saat di periksa, sehingga bayi itu akan menangis jika Dokter berdekatan nya.
"Kara, bentar aja cuma di periksa bentar, habis itu dokter nya pergi" Damian coba membujuk Kara yang menempel kuat pada tubuh nya dan menyembunyikan wajah di perut nya.
Padahal Dokter di depan nya semaksimal mungkin tersenyum cerah sekalian menghibur pasien mini di depan nya dengan memainkam alat-alat untuk pemeriksaan. Walapun senyum cerah Dokter itu menyeramkan di mata Kara,
"Ala ndak mau! Hikss...papaa!!" teriak Kara semakin erat memeluk Damian
"Anak cantik, pintar ayo dokter periksa bentar aja..cuma cek detak jantung, mata sama kondisi tubuh kamu sekarang" alunan bujukan Dokter itu seperti tanda kebohong bagi Kara, hanya cek. Tapi setelah itu dia akan menangis
"Lagian dokter nya ga gigit kok" kata suster perempuan di samping dokter.
Damian menghelaikan nafas lelah, seharian tampa mendenger tangisan Kara seperti nya tidak bisa untuk kondisi sekarang. Karena masih kekuh tak mau di periksa akhir nya Damian yang turun tangan untuk mengecek Kara sendiri dengan peralatan pinjam dokter itu,untung Kara memilik Papa ahli dalam bidang kedokteran.
"Anda bisa ?" Tanya dokter itu ragu.
Damian mulai membaringkan tubuh Kara secara perlahan dan memasang stetoskop kearah dada bayi itu "Ya, kebetulan saya mahasiswa di fakulitas kedokteran" Damian menjawab sambil memberitau kondisi detak jantung Kara sekarang untuk di catat suster.
"Semua baik, sekara hebat bisa pulih dengan cepat dari bayi seusia nya" kata Dokter mengajungkan jempol sambil tersenyum kearah bayi itu.
Setelah usai pemeriksan si Dokter serta suster itu pamit pergi untuk melakukan hal lain, sedangkan Kara masih seguguhan dengan kepala bertumpu pada bahu lebar Damian.
Di luar ruangan Kara, si Suster tampak membicarakan Damian yang terlihat keren saat memeriksa Kara tadi dengan si Dokter yang hanya menyimak dengan kaki yang terus melangkah.
"Ganteng ya dok, papa nya si sekara. Aaaa..suamiable saya banget itu" girang si Suster.
Baru saja lah sang Dokter dan Suster akan berbelok ke lorong lain, mereka di kejutkan dengan empat orang berkostum aneh muncul di hadapan mereka, salah satu mereka melepas kepala dari kostum nya lalu menyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
seven Daddy's
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ PAPA MUDA] - - - - - bagimana jika seorang bayi berusia 9 bulan sudah di tinggal oleh sang ibu di dalam hutan dengan banyak nya hewan buas serta jutaan pohon pinus yang menjulang tinggi, dan bagaimana nasib dari 7 pemud...