Typo.
🐇⚘🐇
48. Turbulensi ?
oOo
(flashback cerita part 48 kejadian, sebelum Elgard meninggal )
Kara melangkah pelan kearah jalan raya yang di lewati beberapa kendaraan yang lalu-lalang, mata nya tertuju hanya pada balon di depan sana. Langkah yang tadi nya ragu dan pelan mulai bergerak cepat, Kara berlari kearah penjual balon di sebarang sana sambil terus berseru.
"Tungu! Ala au balon..."
Beberapa orang di sekitar jalan berteriak heboh melihat mobil putih melaju kencang kearah batita yang berlari di tengah jalan, batita itu langsung terdiam di tengah jalan, ia menatap bingung karena orang sekitar berteriak kearah nya.
Sorot lampu mobil putih yang melaju kearah diri nya membuat dia tak melakukan apa-apa. Sampai suara Elgard terdenger berteriak memanggil nya.
"KARA!!"
BRAKK!
CTASS!
Kara merasakan pelukan seseorang yang begitu hangat dengan suara detak jantung yang terdenger begitu berisik sebelum tubuh dua orang itu sama-sama terlempar jauh keaspal. Kara merasakan sesuatu yang begitu menyakitkan di seluruh tubuh nya hingga mata batita itu langsung terpejam, sedang kan pria yang sekarang tengah ikut merasakan sakit nya tetap stay berada di dekat nya
Elgard. Pria yang memeluk tubuh mungil sebelum detik-detik tubuh nya ikut terlempar demi melindungi sosok perempuan manis yang tengah terbaring lemah di lengan nya dengan badan di penuhi darah.
"S-sky..." panggil Elgard dengan tubuh bergetar nya dia membawa Kara kepelukan nya dengam sisi tenaga nya, dia juga merasakan sakit di sekejur tubuh nya, namun dia masih sempat melindungi batita manis dengan membawa batita itu kepelukan yang sebenar nya adalah pelukan terakhir nya untuk anak itu. Air mata Elgard jatuh mengenai aspal, suasana jalan langsung ramai dan heboh, beberapa orang keluar dari toko-toko untuk melihat diri nya dan si batita yang sudah tak bertenaga di atas aspal
Pemilik mobil putih yang melakukan aksi tabarkan secara sengaja itu langsung di aman kan oleh beberapa Bapak-bapak di sana untuk di mintai pertanggu jawaban atas kelakukan nya. Tak ada ekperesi takut atau bahkan bersalah di wajah pelaku itu, hanya kepala yang tertunduk saat beberapa orang memaki nya.
Ragatha yang tadi berada di dalam flower shop langsung bergegas keluar dari sana saat mendenger suara hantaman keras dan jeritaan beberapa orang. Betapa kaget nya wanita itu saat melihat baju yang di kenakan dua korban yang sudah di penuhi darah, dia sangat kenal baju dua orang itu sehingga langkah nya menyusur cepat kearah dua orang itu.
Tangisan Ragatha tak tertahan kan, langsung lolos begitu saja saat melihat wajah pria yang baru saja menjadi suami nya beberapa minggu lalu tengah terkapar di atas aspal dingin bersama bayi kesayangan nya.
"TOLONG....KUMOHON! TELFON KAN AMBULANC!!" Mohon Ragatha sembari menangis histeris melihat wajah Elgard yang sudah di tutupi darah "Mas e-elgard...bertahan ya, sama kara...jangan tinggalin a-aku...sendiri...Tolong!! Kumohonn!" Elgard bisa merasakan tangan lembut nan bergetar Ragatha yang memegang pipi nya yang penuh darah. Dengan pandangan kabur nya Elgard masih bisa melihat Istri, langit dan perempuan kecil yang sudah tak sadarkan diri di dekat nya.
"J-jaga...s-sky" dua kata terakhir yang keluar dari mulut pria yang selama ini biasa mengeluarkan kata-kata pedas untuk semua orang, sekarang hanya dua kata yang bisa di ucapkan sebelum diri nya benar-benar merasakan sakit luar biasa di tubuh nya dan kesadaran nya mulai hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
seven Daddy's
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ PAPA MUDA] - - - - - bagimana jika seorang bayi berusia 9 bulan sudah di tinggal oleh sang ibu di dalam hutan dengan banyak nya hewan buas serta jutaan pohon pinus yang menjulang tinggi, dan bagaimana nasib dari 7 pemud...